KOMPAS.com - Ibu menyusui selalu punya banyak tantangan tersendiri. Banyak ibu yang mengeluhkan produksi air susu yang terlalu sedikit atau macet.
Namun, tak jarang pula ibu menyusui mengalami produksi ASI berlebih. Bahkan produksi ASI melebihi kebutuhan bayi.
Kondisi produksi ASI berlebih ini dikenal juga dengan istilah sindrom hiperlaktasi.
Baca juga: Hiperlaktasi: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi
Sekilas mungkin produksi ASI yang banyak ini terlihat seperti anugerah. Padahal, kondisi ini juga dapat menjadi tantangan yang cukup berat bagi ibu dan bayi pada proses menyusui.
Masalahnya bukan terletak pada pemenuhan ASI bagi si buah hati, tapi pada proses menyusui itu sendiri.
Tak jarang kondisi hiperlaktasi membuat si kecil tersedak saat menyusu. Selain itu, kondisi ini juga bisa menyakitkan bagi sang ibu karena pengeluaran ASI tidak sempurna.
Lebih jauh lagi, ASI berlebih bisa menyebabkan infeksi payudara atau mastitis dan abses payudara.
Ada beberapa penyebab dari kondisi ini seperti dilansir dari Mayo Clinic.
Produksi ASI selalu berkaitan dengan supply and demand. Artinya, produksi ASI berkaitan dengan rangsangan dari luar.
Manajemen menyusui yang kurang tepat dapat menimbulkan kondisi hiperlaktasi. Misalnya saja, Anda terlalu sering memerah ASI.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.