KOMPAS.com - Menjaga sistem imunitas sangat penting di tengah masa pandemi ini.
Pasalnya, sistem imun yang lemah bisa membuat kita berisiko bsar mengalami infeksi atau tertular berbagai penyakit.
Sistem imun memang bertugas melindungi kita dari berbagai penyakit, infeksi, dan mempercepat pemulihan setelah sakit.
Sistem ini terdiri dari sel darah putih, antibodi, dan berbagai komponen lain, termasuk kelenjar getah bening, untuk membentuk sistem kekebalan tubuh.
Namun, banyak faktor yang bisa mengganggu fungsi kekebalan tubuh sehingga kita rentan jatuh sakit.
Baca juga: Flu Bisa Menular dengan Cepat, Begini Cara Mengatasinya
Orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah biasanya rentan mengalami gangguan autoimun, peradangan pada organ internal, anemia, dan gangguan pencernaan.
Pada anak-anak, sistem imunitas yang lemah juga bisa membuat mereka mengalami keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan.
Melemahnya sistem imun biasanya membuat kita mudah jatuh sakit dan sering merasa lelah.
Selain itu, sering kali sistem imun yang melemah tidak disertai gejala awal yang jelas sehingga banyak orang tak menyadarinya.
Menghimpun data Penn Medicine, berikut tanda awal melemahnya sistem imun:
Berdasarkan laporan American Psychological Association, stres jangka panjang bisa melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Menurut pakar pengobatan internal Nadia Hasan, stres bisa menurunkan limfosit tubuh atau sel darah putih yang membantu melawan infeksi.
"Semakin rendah tingkat limfosit, semakin tinggi risiko kita terkena infeksi," ucapnya.
Meriang atau pilek memang bisa sembuh dengan sendirinya hanya dalam hitungan hari.
Sistem kekebalan tubuh juga membutuhkan tiga hingga empat hari untuk mengembangkan antibodi dan melawan patogen penganggu.
Namun, terus-menerus pilek dan meriang bisa menjadi tanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang kewalahan mengatasi gangguan yang ada pada tubuh kita.
Sering mengaami diare, kembung, atau sembelit bisa menjadi pertanda bahwa sistem kekebalan tubuh sedang terganggu.
Penelitian menunjukkan hampir 70 persen sistem kekebalan tubuh terletak di saluran pencernaan.
Selain itu, di dalam pencernaan juga terdapat berbagai bakteri dan mikroorganisme baik yang mendukung sistem kekebalan tubuh.
Jika jumlah mikroorganisme atau bakteri tersbut berkurang, kita bisa berisiko besar mengalami infeksi, perdangan kronis, hingga gangguan autoimun.
Baca juga: 5 Hal Penyebab Obesitas yang Harus Diwaspadai
Saat kulit mengalami luka, tubuh akan bekerja untuk menyembuhkannya dengan mengirimkan darah kaya nutrisi agar terjadi regenerasi kulit baru.
Namun, proses ini bergantung pada kekuatan sistem kekebalan tubuh. Jadi, sistem kekebalan tubuh yang lemah akan membuat regenerasi kulit berjalan lambat sehingga luka sulit sembuh.
Sering merasa lelah padahal tidur sudah cukup bisa menjadi pertanda sistem kekebalan tubuh sedang melemah.
Hal ini terjadi karena sistem kekebalan tubuh juga turut memengaruhi tingkat energi.
“Itu terjadi karena tubuh berusaha menghemat energi agar sistem kekebalan mampu melawan bakteri atau virus," ucap Hasan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.