KOMPAS.com - Bukan rahasia lagi, gaya hidup tak sehat seberi merokok, konsumsi alkohol, dan pola makan buruk bisa meninkatkan risko diabetes tipe 2.
Namun, riset dari Inggris membuktikan kesepian juga bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2, terlepas dari faktor risiko lain yang turut menjadi pemicunya.
Kesepian bisa terjadi ketika kebutuhan sosial seseorang tidak terpenuhi.
Kondisi semacam ini bisa saja semakin meningkat karena kecanggihan teknologi yang semakin menggantikan hubungan antar manusia.
Baca juga: Cara Mudah Melakukan Relaksasi untuk Atasi Stres
Selain dampak emosional negatif akibat perasaan terisolasi, kesepian juga merupakan risiko utama bagi kesehatan fisik.
Riset terbaru dari Kings College London, Inggris, juga membuktikan kesepian bisa meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Temuan tersebut juga didapatan dengan memperhitungkan faktor lan seperti usia, jenis kelamain, gaya hidup, serta kondisi kesehatan.
Riset diikuti oleh 4.000 orang berusia 5 tahu ke atas selama 12 tahun.
Saat awal penelitian, semua peserta tidak da yang mengalami diabetes danmemiliki kadar glukosa normal.
Setelah 12 tahun masa penelitian, peneiti meneukan 264 orang yang mengalami diabetes tipe 2.
Setelah diseldiki, peneliti pun menyimpulkan kesepian adalah prediktor utama yang memicu diabetes tipe 2.
Di awal riset, semua peserta juga diminta mengisi kuesioner untuk mengetahui tingkat kesepian yang dirasakan.
Dari analisis data kuesioner dan menggabungkannya dengn faktor pmicu diabetes lainnya - seperti merokok, konsumsi alkohol, tekanan darah, an penyakit kardiovaskular - peneliti menemukn kaitan yang signifkan antara kesepian dan risiko diabetes tipe 2.
Menurut peneliti, kesepian bisa memicu stres yang membuat tubuh mempoduksi hormon kortisol berlebihan.
Tingginya hormon kortisol ini juga bisa memic resistensi insulin, yang merupakan penyebab diabetes.