Refleks kornea adalah mekanisme pelindung mata di mana otak memberi sinyal kelopak mata untuk turun untuk melindungi mata setiap kali tekanan sekecil apa pun diterapkan ke kornea.
Refleks kornea memastikan bahwa seseorang menutup mata jika sesuatu dapat menyebabkan trauma langsung, seperti benda terbang yang menghampiri mata atau ancaman lainnya.
Ketika Anda menggunakan lensa kontak secara konstan, Anda mengajari tubuh untuk mengabaikan refleks kornea alami.
Hal ini dapat menumpulkan respons mata terhadap refleks kornea, yang dapat menyebabkan kerusakan mata jika Anda tidak dapat menutup mata dengan cukup cepat jika terjadi bahaya.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Pecandu Pornografi?
Jadi, jaga penggunaan lensa seminimal mungkin.
Gunakan kacamata saat Anda di rumah untuk memastikan refleks kornea tidak berkurang terlalu banyak akibat penggunaan lensa kontak yang konstan.
7. Gangguan terhadap otot kelopak mata
Penggunaan lensa kontak juga berisiko memengaruhi kondisi kelopak mata.
Salah satunya, yakni gangguan terhadap otot kelopak mata, di mana penggunaan lensa kontak dalam jangka waktu lama bisa menyebabkan kelopak atas terkesan lebih rendah dan mata tampak mengecil (pseudoptosis).
8. Konjungtivitis kronis
Gesekan yang terus menerus antara selaput bagian dalam kelopak mata bagian atas dengan lensa kontak (baik lunak maupun keras) dapat menimbulkan konjungtivitis kronis yang disebut giant papillary conjunctivitis (GPC).
Seperti diketahui, lensa kontak dapat menyediakan lingkungan lembab yang bertindak sebagai tempat berkembang biak potensial bagi mikroorganisme seperti virus dan bakteri.
Baca juga: 13 Makanan yang Mengandung Vitamin A Tinggi
Selain itu, karena lebih sedikit oksigen yang mencapai kornea saat seseorang memakai lensa kontak, tubuh tidak melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus secara efektif sebagaimana mestinya.
GCP tersebut adalah jenis konjungtivitis yang paling umum yang didapat pengguna lensa kontak karena iritasi berulang dari lensa kontak.
9. Penyakit ptosis
Ptosis adalah suatu kondisi di mana kelopak mata mulai mengeluarkan “air liur” dan individu yang terkena tidak dapat membuka mata sepenuhnya.
Jika Anda menggunakan lensa kontak, lensa kontak dapat berpindah ke jaringan kelopak mata yang menyebabkan jaringan parut dan kontraksi, yang selanjutnya mengarah pada penarikan kelopak mata.
Hal ini terutama berlaku untuk pengguna lensa kontak yang keras karena kelopak mata diregangkan berulang kali selama melepas lensa.
Beralih ke lensa kontak lunak adalah ide yang bagus.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.