JAKARTA, KOMPAS.com – Masa pandemi membuat masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan. Namun, itu saja tak cukup. Sebagai benteng kedua, masyarakat perlu berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuhnya.
Hal itu diutarakan dosen Fakultas Keolahragaan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dr Arie Sutopo SpKO, Sabtu (3/10/2020).
"Aktivitas olahraga menjadi benteng kedua yang melawan serangan virus corona ke dalam tubuh," ujar Arie berbicara dalam talkshow ‘Beraktivitas dan Berkreasi Selama Pandemi’.
Adapun benteng pertama juga dijelaskan oleh Arie sebelumnya, yakni protokol kesehatan yang menjadi imbauan pemerintah, yakni memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta mencuci tangan pakai sabun dengan air yang mengalir (3M).
Baca juga: Optimalkan Strategi Perubahan Perilaku Protokol Kesehatan, BKKBN Usung 5 Konsep
Arie yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI), menjelaskan aktivitas dapat dikatakan sebagai olahraga jika memiliki tiga kriteria, yakni intensitas, durasi, dan frekuensi.
Intensitas bisa dilakukan secara sedang atau ringan untuk meningkatkan imunitas dengan durasi minimal 30 menit per hari. Aktivitas ini harus dilakukan setiap hari.
Ketiga hal tadi yang membedakan olahraga dengan bergerak.
“Aktivitas di rumah seperti membersihkan kamar dan mencuci pakaian itu tidak termasuk olahraga melainkan bergerak,” ujarnya.
Arie menyebut bergerak itu hanya berpengaruh terhadap otot dan sendi saja, tidak pada imunitas tubuh.
Namun dirinya berpesan, jika masyarakat rutin berolahraga di luar untuk selalu menggunakan masker.
"Pakai masker itu tetap, cuci tangan, dan jaga jarak. Karena ini tindakan pencegahan supaya virus nggak masuk ke tubuh," jelas Arie.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.