KOMPAS.com - Penyakit fatty liver adalah kondisi saat lemak terlalu banyak menumpuk di hati atau liver.
Lemak yang terlalu banyak menumpuk di liver bisa menyebabkan peradangan, merusak organ, sampai menimbulkan jaringan parut (sirosis) hati.
Apabila tidak ditangani, fatty liver lambat laun bisa menyebabkan organ liver tidak bisa berfungsi lagi.
Baca juga: Sering Tidak Disadari, Kenali Gejala Awal Penyakit Liver
Seperti diketahui, liver adalah organ terbesar kedua di tubuh. Organ ini membantu memproses nutrisi asupan yang dikonsumsi, sampai menyaring zat berbahaya dari darah.
Perlemakan hati atau fatty liver kini menjadi masalah kesehatan yang banyak menjangkiti orang dari segala penjuru dunia.
Berikut gejala fatty liver dan penyebabnya yang perlu diwaspadai.
Beberapa orang tidak merasakan gejala fatty liver saat awal organ hatinya bermasalah.
Penderita hanya sesekali merasakan sakit perut bagian atas atau rasa tidak nyaman di bagian organ hati tersebut.
Kebanyakan orang baru bisa merasakan gejala fatty liver saat mengalami komplikasi seperti sirosis atau fibrosis hati.
Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Liver dan Faktor Risikonya
Melansir Healthline, beberapa gejala fatty liver saat mulai ada komplikasi di antaranya:
Jika Anda mengalami beberapa komplikasi gejala fatty liver di atas, segera periksakan diri ke dokter.
Baca juga: 10 Penyebab Kanker Hati dan Faktor Risikonya
Penyebab fatty liver yakni produksi lemak di tubuh terlalu banyak. Penyakit ini juga bisa terjadi saat metabolisme lemak di tubuh tidak berjalan optimal.
Melansir Cleveland Clinic, terdapat dua jenis penyakit fatty liver.
Pertama, fatty liver alkoholik karena terlalu banyak minum minuman beralkohol.
Kedua, jenis fatty liver nonalkoholik yang penyebabnya tidak dipicu konsumsi alkohol .
Beberapa faktor yang bisa berperan jadi penyebab fatty liver nonalkoholik di antaranya:
Baca juga: 9 Ciri-ciri Liver Bermasalah
Penyakit fatty liver bisa dideteksi lewat pemeriksaan fisik dan tes kesehatan.
Dokter umumnya akan memeriksa kondisi liver dengan menekan perut atau melihat kondisi perut apakah bengkak atau masih mormal.
Selain itu, fatty liver juga bisa dideteksi lewat pemeriksaan darah tes alanine aminotransferase (ALT) dan aspartate aminotransferase test (AST) untuk memeriksa enzim hati.
Enzim hati yang meningkat bisa jadi tanda peradangan hati. Penyakit fatty liver adalah salah satu penyebab peradangan hati, tetapi penyakit ini bukan satu-satunya biang peradangan hati.
Jika ada tanda peningkatan enzim hati, dokter biasanya merekomendasikan tes tambahan untuk memeriksa liver seperti USG, CT scan, pemindaian MRI, sampai biopsi liver.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.