Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui

Kompas.com - 22/10/2020, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Urine terdiri dari kelebihan air dalam tubuh dan produk limbah yang disaring oleh ginjal dari darah.

Urine normalnya berwarna kuning muda atau keemasan.

Warna ini berasal dari pigmen tubuh yang disebut urochrome.

Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh

Pada kondisi tertentu, warna urine ini dapat berubah menjadi lebih gelap, seperti berwarna coklat, kuning tua, atau merah marun.

Sebagian besar penyebab perubahan warna urine tersebut tidak berbahaya, tetapi perubahan warna terkadang menandakan masalah kesehatan.

Berikut ini adalah beberapa penyebab urine berwarna gelap yang dapat diketahui:

1. Dehidrasi

Melansir Medical News Today, urine berwarna gelap biasanya merupakan tanda dehidrasi.

Dehidrasi terjadi ketika tidak ada cukup air di dalam tubuh.

Dehidrasi dapat menyebabkan urine berwarna gelap serta:

  • Mulut dan bibir kering
  • Haus
  • Pusing atau lemas
  • Kesulitan menelan makanan kering
  • Sembelit
  • Kelelahan

Anak-anak, orang lanjut usia (lansia), dan orang yang hidup dengan penyakit parah, seperti kanker, lebih rentan mengalami dehidrasi.

Dalam kebanyakan kasus, orang dapat mengatasi dehidrasi dengan minum lebih banyak cairan bening, seperti air dan teh herbal.

Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya

Namun, seseorang dengan dehidrasi harus mencari nasihat dokter apabila memiliki salah satu, beberapa, atau semua gejala berikut:

  • Terus-terusan merasa lesu
  • Mulut dan lidah sangat kering
  • Kulit begitu lambat kembali ke kondisi semula setelah dicubit
  • Denyut nadi lemah atau tidak ada
  • Tekanan darah yang sangat rendah
  • Minimal atau tidak ada urine

2. Efek samping makanan, minuman, atau obat-obatan

Beberapa makanan dan minuman dapat menyebabkan perubahan warna maupun bau pada urine.

Bit dan blackberry dapat mengubah urine menjadi merah.

Baca juga: Penyebab Urine Berbusa dan Cara Mengatasinya

Sementara, makan buah sayur rhubarb dapat menghasilkan warna coklat tua atau seperti teh.

Beberapa obat juga dapat menyebabkan perubahan warna urine, misalnya:

  • Senna, klorpromazin, dan tioridazin dapat menyebabkan urine merah
  • Rifampisin, warfarin, dan phenazopyridine dapat menghasilkan urine berwarna oranye
  • Amitriptyline, indomethacin, cimetidine, dan promethazine dapat menyebabkan urine berwarna biru atau hijau
  • Klorokuin, primakuin, metronidazol, dan nitrofurantoin dapat menyebabkan urine berwarna coklat tua atau berwarna teh

3. Anemia hemolitik

Anemia hemolitik adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam darah tidak cukup untuk mencukupi kebutuhan tubuh.

Sel darah merah berkembang di sumsum tulang.

Tubuh biasanya menghancurkan sel darah merah tua atau rusak di limpa dalam proses yang disebut hemolisis.

Ketika tubuh secara keliru menghancurkan terlalu banyak sel darah merah, seseorang mungkin mengalami anemia hemolitik.

Baca juga: 10 Penyebab Urine Keruh, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Penyakit Ginjal

Kelainan darah genetik, seperti penyakit anemia sel sabit atau talasemia dapat pula menjadi penyebab anemia hemolitik.

Kondisi ini juga merupakan efek samping potensial dari beberapa obat dan terkadang dapat terjadi setelah transfusi darah.

Selain urine berwarna gelap, gejala anemia hemolitik antara lain, yakni:

  • Kelelahan
  • Pusing
  • Palpitasi atau jantung terasa berdegup kencang
  • Kulit pucat
  • Sakit kepala
  • Penyakit kuning atau kulit dan mata yang menguning
  • Limpa atau hati yang membesar

Dalam kasus yang parah, anemia hemolitik dapat menyebabkan beberapa kondisi berikut:

  • Badan terasa panas dingin
  • Demam
  • Sakit punggung dan perut
  • Syok, yakni keadaan yang terjadi bila pasokan nutrisi dan oksigen ke jaringan menjadi tidak adekuat

Baca juga: Benarkah Urine Penderita Diabetes Terasa Manis?

4. Infeksi saluran kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) terjadi saat bakteri masuk ke kandung kemih, biasanya melalui uretra.

Wanita cenderung mengembangkan ISK lebih sering daripada pria dan banyak orang mengenalnya sebagai infeksi kandung kemih atau sistitis.

Gejala ISK antara lain dapat meliputi:

  • Nyeri atau terbakar saat buang air kecil
  • Nyeri atau tekanan di perut
  • Sering ingin buang air kecil
  • Urine yang keruh, gelap, atau tampak berdarah

5. Hepatitis C

Virus hepatitis C (HCV) dapat menyebabkan infeksi pada hati.

Infeksi virus ini memiliki sedikit gejala pada tahap awal, sehingga banyak orang tidak menyadarinya sampai kerusakan hati mulai menyebabkan masalah.

Baca juga: 3 Penyebab Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

Karena memengaruhi cara hati memproses limbah, HCV dapat menyebabkan urine berwarna gelap.

Orang yang menerima transfusi darah atau transplantasi organ sebelum Juli 1992 atau produk darah untuk masalah pembekuan yang diproduksi sebelum 1987 berisiko memiliki HCV.

Faktor risiko lainnya termasuk berbagi jarum suntik, berhubungan seks tanpa kondom dengan orang yang memiliki HCV, dan menerima tato menggunakan peralatan yang tidak steril.

Jika gejala memang terjadi, biasanya muncul dalam 2 minggu hingga 6 bulan setelah terpapar virus.

Beberapa gejala infeksi hepatitis C yang mungkin terjadi, yakni:

  • Kelelahan
  • Otot sakit
  • Nyeri sendi
  • Demam
  • Mual atau nafsu makan buruk
  • Sakit perut
  • Kulit yang gatal
  • Urine berwarna gelap
  • Penyakit kuning

Baca juga: 13 Gejala Perlemakan Hati yang Perlu Diwaspadai

6. Kondisi medis lainnya

Melansir Health Line, urine berwarna gelap paling sering terjadi memang karena dehidrasi.

Namun, ini mungkin juga merupakan indikator bahwa produk limbah berlebih, tidak biasa, atau berpotensi berbahaya beredar di dalam tubuh.

Misalnya, urine berwarna coklat tua dapat mengindikasikan penyakit hati karena adanya empedu dalam urine.

Urine yang berdarah atau kemerahan, merupakan indikasi masalah potensial lainnya, termasuk cedera langsung pada ginjal.

Jika Anda mengalami gejala-gejala itu, penting untuk menemui dokter.

Berikut ini adalah beberapa kondisi medis yang terkait dengan urine gelap:

  • Rhabdomyolysis, yakni sindrom yang disebabkan oleh kerusakan dan kematian jaringan otot rangka
  • Sirosis hati
  • glomerulonefritis atau peradangan pada glomerulus, yakni bagian ginjal yang berfungsi untuk menyaring zat sisa dan membuang cairan serta elektrolit berlebih dari tubuh
  • Cedera atau trauma
  • Obstruksi bilier atau penyumbatan pada saluran empedu
  • Penyakit batu empedu
  • Penyakit batu kandung kemih
  • Kanker kandung kemih
  • Kanker ginjal
  • Kanker pankreas
  • Malaria
  • Porfiria, yakni sekumpulan kelainan yang diakibatkan oleh gangguan produksi heme,  bagian penting pada hemoglobin
  • Efek samping obat pengencer darah
  • Batu ginjal

Baca juga: 9 Bahaya Tak Minum Air Putih 8 Gelas Sehari

7. Olahraga berlebihan

Olahraga yang berlebihan atau terlalu berat juga dapat menjadi penyebab urine berwarna gelap.

Olahraga berlebihan dapat menyebabkan cedera otot yang menyebabkan tubuh mengeluarkan produk limbah secara berlebihan.

Hasilnya bisa berupa urine yang berwarna merah muda atau berwarna cokelat tua..

Anda harus mencari pertolongan medis jika Anda melihat darah di urine atau mengalami urine berwarna gelap yang tidak kunjung hilang setelah minum air.

Sangat penting untuk mengetahui penyebab pasti dari gejala Anda.

Jika Anda memiliki urine berwarna gelap disertai rasa sakit yang hebat, terutama di punggung, Anda mungkin menderita batu ginjal atau ISK.

Apabila rasa sakit dan gejala lainnya semakin parah atau disertai mual, muntah, dan demam tinggi, jangan ragu untuk segera dapatkan bantuan medis.

Baca juga: Bagaimana Olahraga yang Tepat untuk Tingkatkan Daya Tahan Tubuh?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau