KOMPAS.com - Marah dan benci adalah hal normal yang dirasakan manusia. Namun jika emosi negatif tersebut terus menerus kita pendam, tentunya akan berdampak buruk pada kesehatan kita.
Melansir pemberitaan Huffington Post, ahli kardiologi Cynthia Thaik mengatakan emosi negatif yang menumpuk di dalam pikiran, tubuh dan jiwa bisa berpengaruh buruk pada organ dan proses alami tubuh.
Itu sebabnya, kita tak boleh memendam semua emosi negatif tersebut.
Baca juga: Memahami Tanda Gangguan Kesehatan Mental dan Cara Menanganinya
"Ekspresikan emosi tersebut dengan cara yang tepat. Jangan melampiaskannya dengan cara keliru, seperti meneriaki atau memukul orang lain," ucap Thaik.
Menurutnya, mengekspresikan emosi negatif dengan cara keliru juga bisa membuat kita berisiko tinggi mengalami penyakit jantung.
"Ledakan amarah yang berkepanjangan dapat memicu tekanan darah tinggi, stres, kecemasan, sakit kepala, dan sirkulasi yang buruk," tambahnya.
Selain itu, riset juga mengatakan marah selama lima menit saja sudah bisa memicu stres dan merusak sistem kekebalan tubuh.
"Semua hal itu dapat menyebabkan masalah yang lebih serius seperti serangan jantung dan stroke," ujarnya.
Untuk menghindari risiko tersebut, Thaik merekomendasikan kita untuk melakukan hal berikut:
Daripada memendam atau menolak mengakui amarah yang ada, sebaiknya kita mengakui keberadaan emosi negatif tersebut.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.