Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/10/2020, 06:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Mayo Clinic,

KOMPAS.com – Penyakit tuberkulosis (TBC) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberkulosis.

Bakteri ini lebih mungkin tumbuh di bagian tubuh yang banyak mengandung pembuluh darah dan oksigen.

Kondisi ini yang kemudian menjadi alasan TBC paling sering menyerang organ paru-paru.

Baca juga: Cara Mencegah Penularan Tuberkulosis (TBC) yang Rentan Lewat Udara

Perlu menjadi kewaspadaan, penyakit TBC paru-paru ini bisa menyebar dari satu orang ke orang lain lewat droplet.

Penyebaran TBC paru-paru termasuk lebih mudah dibanding penyakit TBC di luar paru-paru.

Penyebaran TBC paru-paru akan semakin berat apabila sang penderita melakukan batuk, bersin, ataupun tertawa.

Gejala TBC

Merangkum American Lung Association, berdasarkan gejalanya, TBC dapat dibagi menjadi dua jenis, yakni TBC laten dan TBC aktif.

Pada kondisi TBC laten, penderita mengalami infeksi TBC, tetapi bakteri tetap berada di dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif dan tidak menimbulkan gejala.

TBC laten juga sering disebut juga sebagai TBC tidak aktif atau infeksi TBC tidak menular.

Namun, perlu diwaspadi TBC laten bisa berubah menjadi TBC aktif, jadi pengobatan penting untuk orang dengan TBC laten dan untuk membantu mengendalikan penyebaran TBC.

Baca juga: 7 Kelompok Orang yang Rentan Terjangkit Tuberkulosis (TBC)

Berikut ini adalah beragam gejala TBC aktif yang patut diwaspadai: 

  1. Batuk yang berlangsung lebih dari tiga minggu
  2. Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan yang tidak disengaja
  3. Demam
  4. Badan terasa panas dingin
  5. Keringat malam

Penderita mungkin juga akan mengalami gejala lain yang berkaitan dengan fungsi organ atau sistem tertentu yang terpengaruh.

Batuk darah atau lendir (sputum) merupakan salah satu tanda adanya TBC paru-paru.

Nyeri tulang mungkin berarti bakteri telah menyerang tulang.

Gejala ini juga dapat terjadi dengan penyakit lain, jadi penting untuk menemui penyedia layanan kesehatan dan memberi tahu mereka apakah Anda menderita TBC.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau