KOMPAS.com - Tingginya kadar protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal.
Kondisi kelebihan protein dalam tes urine ini dalam dunia medis dikenal dengan proteinuria.
Normalnya, kadar protein urine adalah rendah. Kadar protein urine sesekali meningkat saat seseorang berolahraga atau sakit.
Namun, kadar protein urine yang ajek tinggi bisa jadi tanda gangguan kesehatan, terutama penyakit ginjal.
Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal
Melansir Kidney Fund, setiap orang memiliki protein di dalam darahnya. Protein utama yang terdapat dalam darah adalah albumin.
Protein memiliki banyak tugas penting bagi tubuh. Di antaranya membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, sampai mengontrol cairan dalam darah.
Fungsi ginjal yang sehat utamanya mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga protein dan nutrisi penting tetap berada di aliran darah.
Ketika ginjal bermasalah, beberapa protein seperti albumin bisa menembus filter ginjal dan merembes ke dalam urine.
Baca juga: 7 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal
Ketika ginjal baru mulai bermasalah, protein urine biasanya belum melonjak.
Namun, saat hasil tes urine menunjukkan rasio kadar albumin dan jumlah kreatinin dalam urine (UACR) tinggi, atau lebih dari 30 miligram/gram, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit ginjal.
Melansir WebMD, beberapa tanda protein urine tinggi antara lain:
Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan
Baca juga: Ciri-ciri Sakit Pinggang Gejala Penyakit Ginjal
Selain itu, kondisi yang merusak ginjal juga bisa menyebabkan protein dalam urine melonjak. Biang utamanya yakni diabetes dan tekanan darah tinggi.
Kondisi serius yang bisa menyebabkan protein urine tinggi adalah:
Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari
Beberapa faktor juga meningkatkan risiko seseorang memiliki kadar protein urine tinggi, yakni:
Kadar protein urine seseorang normal atau tinggi bisa diketahui lewat tes urine.
Untuk memastikan kadar protein urine ajek tinggi, penderita perlu melakukan tes urine berulang kali.
Ahli juga akan melihat sampel urine dengan mikroskop untuk meneliti ada tidaknya indikator masalah ginjal lainnya.
Di antaranya lewat pengamatan sel darah merah dan putih, kristal, dan bakteri.
Jika dokter melihat ada tanda-tanda penyakit ginjal, dokter biasanya merekomendasikan tes darah, tes CT scan, USG, sampai biopsi ginjal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.