Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Protein Urine Tinggi Bisa Jadi Tanda Penyakit Ginjal

Kompas.com - 03/11/2020, 06:06 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tingginya kadar protein dalam urine bisa menjadi tanda penyakit ginjal.

Kondisi kelebihan protein dalam tes urine ini dalam dunia medis dikenal dengan proteinuria.

Normalnya, kadar protein urine adalah rendah. Kadar protein urine sesekali meningkat saat seseorang berolahraga atau sakit.

Namun, kadar protein urine yang ajek tinggi bisa jadi tanda gangguan kesehatan, terutama penyakit ginjal.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Melansir Kidney Fund, setiap orang memiliki protein di dalam darahnya. Protein utama yang terdapat dalam darah adalah albumin.

Protein memiliki banyak tugas penting bagi tubuh. Di antaranya membantu membangun tulang dan otot, mencegah infeksi, sampai mengontrol cairan dalam darah.

Fungsi ginjal yang sehat utamanya mengeluarkan limbah dan kelebihan cairan dari darah, serta menjaga protein dan nutrisi penting tetap berada di aliran darah.

Ketika ginjal bermasalah, beberapa protein seperti albumin bisa menembus filter ginjal dan merembes ke dalam urine.

Baca juga: 7 Makanan untuk Memperbaiki Fungsi Ginjal

Tanda protein urine tinggi

Ketika ginjal baru mulai bermasalah, protein urine biasanya belum melonjak.

Namun, saat hasil tes urine menunjukkan rasio kadar albumin dan jumlah kreatinin dalam urine (UACR) tinggi, atau lebih dari 30 miligram/gram, kondisi ini bisa jadi tanda penyakit ginjal.

Melansir WebMD, beberapa tanda protein urine tinggi antara lain:

  • Kencing berbusa atau berbuih
  • Pembengkakan di tangan, kaki, perut, dan wajah
  • Sering kencing
  • Sesak napas
  • Kelelahan
  • Kehilangan selera makan
  • Sakit perut dan muntah
  • Sering kram otot di malam hari

Baca juga: Gejala Penyakit Ginjal Stadium Awal yang Pantang Diabaikan

Penyebab protein dalam urine tinggi

Ilustrasi ginjal, penyakit ginjal, kanker ginjalShutterstock Ilustrasi ginjal, penyakit ginjal, kanker ginjal
Beberapa penyakit dan kondisi bisa menyebabkan protein urine meningkat, di antaranya:

  • Dehidrasi
  • Peradangan
  • Tekanan darah rendah
  • Demam
  • Aktivitas fisik berat
  • Tingkat stres tinggi
  • Penyakit batu ginjal
  • Efek samping sering minum obat aspirin
  • Suhu tubuh rendah

Baca juga: Ciri-ciri Sakit Pinggang Gejala Penyakit Ginjal

Selain itu, kondisi yang merusak ginjal juga bisa menyebabkan protein dalam urine melonjak. Biang utamanya yakni diabetes dan tekanan darah tinggi.

Kondisi serius yang bisa menyebabkan protein urine tinggi adalah:

  • Penyakit gangguan daya tahan tubuh seperti lupus
  • Peradangan ginjal
  • Kanker darah
  • Preeklamsia pada ibu hamil
  • Penumpukan protein di dalam organ tubuh atau amiloidosis
  • Penyakit jantung dan pembuluh darah
  • Kanker ginjal
  • Gagal jantung

Baca juga: 8 Kebiasaan Penyebab Ginjal Rusak yang Perlu Dihindari

Beberapa faktor juga meningkatkan risiko seseorang memiliki kadar protein urine tinggi, yakni:

  • Kegemukan
  • Usia di atas 65 tahun
  • Berasal dari keluarga penderita penyakit ginjal

Kadar protein urine seseorang normal atau tinggi bisa diketahui lewat tes urine.

Untuk memastikan kadar protein urine ajek tinggi, penderita perlu melakukan tes urine berulang kali.

Ahli juga akan melihat sampel urine dengan mikroskop untuk meneliti ada tidaknya indikator masalah ginjal lainnya.

Di antaranya lewat pengamatan sel darah merah dan putih, kristal, dan bakteri.

Jika dokter melihat ada tanda-tanda penyakit ginjal, dokter biasanya merekomendasikan tes darah, tes CT scan, USG, sampai biopsi ginjal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau