Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kolesterol Rendah Juga Berbahaya, Begini Cara Mengatasinya

Kompas.com - 07/11/2020, 06:15 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi telah lama terbukti memicu berbagai penyakit kronis, seperti stroke dan serangan jantung.

Namun, kadar kolesterol yang terllau rendah juga bisa memicu berbagai masalah kesehatan.

Menurut data Healthline, kadar kolesterol yang rendah bisa memicu kanker, depresi, dan kecemasan.

Meski seringkali dikaitkan dengan beberapa masalah kesehatan, kolesterol sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk membuat hormon tertentu.

Baca juga: Hati-Hati, Berikut Bahaya Konsumsi Roti Putih Berlebihan

Kolesterol diperlukan untuk membuat vitamin D, yang membantu tubuh menyerap kalsium.

Tak hanya itu, pembuatan beberapa zat untuk mencerna makanan juga memerlukan kolesterol.

Bahaya kolesterol rendah

Menurut riset dari Duke University, kolesterol rendah bisa memicu gejala depresi dan kecemasan.

Hal ini terjadi karena kolesterol berperan dalam pembuatan hormon dan vitamin D, yang berperan penting bagi pertumbuhan sel.

Kadar kolesterol yang rendah juga bisa memengaruhi kesehatan otak. Jika sel otak tak sehat, maka kita mudah mengalami kecemasan dan depresi.

Riset 2012 dari American College of Cardiology Scientific Sessions juga menemukan efek lain dari kolesterol rendah.

Dalam riset tersebut, terungkap bahwa kadar kolesterol rendah bisa meningkatkan risikokanker.

Bagi wanita hamil, kolesterol yang rendah juga bisa memicu bayi lahir prematur atau berat badan lahir yang rendah.

Gejala kolesterol rendah

Kolesterol yang rendah bisa memicu gejala depresi dna kecemasan. Gejala lain yang bisa terjadi akibat rendahnya kadar kolesterol antara lain:

  • muncul rasa putus asa
  • gugup
  • bingung
  • agitasi
  • sulit membuat keputusan
  • perubahan mood, pola tidur, dan pola makan.

Baca juga: Rabies: Penyebab, Gejala, Cara Mencegah dan Mengatasinya

Cara mencegah dan mengatasi

Kolesterol rendah biasanya disebabkan karena ada yang keliru pada pola makan ataukondisi disik kita.

Untuk mengatasinya, cara terbaik adalah melakukan pemeriksaan fisik dan mental.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau