Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Efek Darah Tinggi pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Kompas.com - 06/11/2020, 11:09 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika darah mengalir melalui pembuluh darah dengan kekuatan lebih dari yang dianggap normal atau sehat.

Kondisi ini memang jarang menimbulkan gejala yang mengganggu. Tetapi, tekanan darah tinggi bukan berarti boleh diremehkan.

Pasalnya, hipertensi dapat merusak arteri dan dinding pembuluh darah seiring waktu. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi berbahaya dan bahkan kematian jika tidak ditangani.

Itulah mengapa penting bagi siapa saja untuk memeriksakan tekanan darah secara teratur.

Baca juga: Berapa Tekanan Darah Normal pada Orang Dewasa?

Efek darah tinggi pada tubuh

Tekanan darah diukur dalam milimeter air raksa (mmHg), dan dicatat sebagai dua nilai yang berbeda yaitu tekanan darah sistolik dan tekanan darah diastolik.

Sistolik mengacu pada tekanan saat jantung berdetak, dan diastolik mengacu pada tekanan saat jantung beristirahat di antara detak jantung.

Untuk orang dewasa, rata-rata pembacaan tekanan darah dianggap normal jika berada di bawah 120/80 mmHg.

Artinya, jika tekanan darah lebih dari angka tersebut, seseorang bisa didiagnosis mengalami hipertensi.

Berikut ini adalah beragam efek atau pengaruh darah tinggi pada tubuh yang layak diantisipasi:

1. Sistem sirkulasi

Tekanan darah tinggi dapat mengganggu kelancaran sistem sirkulasi darah dalam tubuh.

Melansir Health Line, ketika tekanan di mana aliran darah meningkat, itu bisa merusak dinding arteri.

Baca juga: 4 Gejala Penyakit Jantung Koroner yang Perlu Diwaspadai

Saat robekan dinding arteri ini mulai terbentuk, kolesterol jahat yang mengalir melalui darah mulai menempel di sana.

Semakin banyak kolesterol menumpuk di dinding, membuat arteri menyempit dan sedikit darah yang bisa masuk atau mengalir.

Jika jumlah darah yang tepat tidak dapat bergerak melalui arteri yang tersumbat, hal itu menyebabkan kerusakan pada jaringan atau organ yang seharusnya dijangkau.

Di jantung, ini bisa berarti nyeri dada, detak jantung tidak teratur, atau serangan jantung.

Jantung juga harus bekerja lebih keras, tetapi kurang efektif dengan tekanan darah tinggi dan arteri yang tersumbat.

Akhirnya, kerja ekstra dapat menyebabkan pembesaran ventrikel kiri yang merupakan bagian dari jantung yang memompa darah ke tubuh. Hal ini dapat membuat seseorang berisiko lebih tinggi mengalami serangan jantung.

Baca juga: 9 Makanan Pantangan Darah Tinggi yang Perlu Dihindari

Gagal jantung adalah kondisi yang mungkin terjadi selanjutnya, di mana jantung tidak lagi bisa memompa darah ke seluruh tubuh secara efektif.

Gagal jantung terjadi ketika jantung menjadi sangat lemah dan rusak akibat tekanan darah tinggi, terlalu keras bekerja, atau serangan jantung sebelumnya.

Tanda-tanda gagal jantung di antaranya meliputi:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com