Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2020, 17:05 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

Beberapa masalah pada bayi prematur di antaranya gangguan pernapasan, jantung, pencernaan, penyakit kuning, sampai anemia.

Setelah bayi prematur stabil, bayi biasanya baru dipindahkan ke ruang perawatan NICU.

Sebagian besar bayi prematur umumnya bisa tumbuh secara normal.

Namun, mereka perlu pemeriksaan kesehatan dan pemantauan tumbuh kembang berkala karena lebih berisiko dibandingkan bayi yang lahir tidak prematur.

Baca juga: 5 Cara Menidurkan Bayi yang Susah Tidur

Untuk memantau pertumbuhan bayi prematur, Anda perlu memahami usia si kecil yang sudah dikoreksi.

Usia koreksi batu prematur adalah usia kronologis bayi dikurangi jumlah minggu atau bulan bayi dilahirkan.

Misalkan bayi berusia enam bulan dan lahir dua bulan lebih awal. Artinya, tumbuh kembang bayi saat itu mengikuti bayi berusia empat bulan.

Kebanyakan dokter anak mengoreksi usia tumbuh kembang bayi prematur sampai anak berusia dua tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau