Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demam: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 09/11/2020, 10:09 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Suhu tubuh normal manusia berkisar di angka 36 hingga 37 derajat celcius.

Lebih dari itu, seseorang bisa dikatakan mengalami demam. Kondisi semacam ini bisa terjadi karena tubuh sedang merespon infeksi.

Saat terjadi infeksi, sistem kekebalan akan melancarkan serangan untuk mencoba menghilangkan penyebabnya.

Suhu tubuh yang tinggi adalah bagian normal dari reaksi ini. Demam yang terjadi pun biasanya bisa hilang dengan sendirinya.

Akan tetapi, jika suhu tubuh yang naik terlalu tinggi, bisa jadi tanda infeksi yang parah dan memerlukan perawatan dokter.

Baca juga: Dehidrasi: Gejala,Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengatasinya

Gejala demam

Saat demam, seseorang juga bisa mengalami gejala berikut:

  • menggigil dan merasa dingin
  • berkeringat
  • nafsu makan turun
  • menunjukkan tanda-tanda dehidrasi
  • sensitifitas tubuh terhadap rasa sakit meningkat
  • kekurangan energi dan merasa mengantuk
  • sulit berkonsentrasi.

Seseorang bisa dikatakan mengalami demam jika suhu tubuh diatas 38 derajat celcius.

Biasanya, demam tidak akan menyebabkan komplikasi kesehatan serius.

Akan tetapi, demam dengan suhu tubuh diatas 41 derajat celcius bisa menyebabkan komplikasi serius.

Demam juga memerlukan penanganan medis serius jika berlangsung lebih dari 14 hari.

Penyebab demam

Demam dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:

  • infeksi, seperti radang tenggorokan, flu, cacar air, pneumonia, atau COVID-19
  • artritis reumatoid
  • efek obat
  • mengekspos kulit secara berlebihan ke sinar matahari, atau sengatan matahari
  • sengatan panas, baik karena suhu ruangan yang tinggi atau olahraga berat yang berkepanjangan
  • dehidrasi
  • silikosis, yaitu jenis penyakit paru-paru yang disebabkan oleh paparan debu silika dalam jangka waktu lama
  • penyalahgunaan amfetamin
  • penarikan alkohol

Cara mengatasi demam

Untuk mengatasi demam, kita bisa melakukan cara berikut:

  • ukur suhu tubuh dan periksa gejala.
  • beristirahat yang cukup
  • cukupi asupan cairan tubuh
  • konsumsi obat yang dijual bebas, seperti asetaminofen dan ibuprofen untuk meredakan demam
  • mandi air hangat atau kompres dengan air dingin.

Baca juga: Kadar Trombosit Turun, Atasi dengan Makanan Berikut

Demam sebagai gejala Covid-19

Demam juga bisa menjadi salah stau gejala Covid-19. Biasanya, seseorang yang mengalami Covid-19 tidak memerlukan perawatan medis apa pun.

Namun, jika mereka mengalami nyeri dada yang parah dan kesulitan bernapas, mereka mungkin memerlukan perawatan rumah sakit.

Beberapa pasien Covid-19 bisa memerlukan penggunaan ventilator untuk membantu pernapasan. 

Selain demam, gejala lain sering dialami pasien Covid-19 adalah batuk kering. Jika ini terjadi, sebaiknya lakukan karantina mandiri agar tidak menularkan virus ke orang lain.

Selain itu, orang yang mengalamigejalademam dan batuk kering juga harus memakai masker jika ada orang lain di dekatnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Dokter Bagikan Cara Menghindari Kerusakan Pendengaran Permanen Karena Pakai Headset
Health
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Kenali HFRS, Tipe Virus Hanta yang Ada di Indonesia
Health
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Masa Libur Sekolah, Penyaluran MBG Fokus pada Siswa Hadir dan Kelompok Rentan
Health
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
356 Ribu Kasus HIV Ditemukan, Kemenkes Fokus Capai Target Penanganan hingga 2030
Health
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Kylian Mbappe Keluar Rumah Sakit Setelah Alami Gastroenteritis Akut
Health
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Terapi Pengapuran Lutut Bukan Sekadar Obat, Tapi Gaya Hidup dan Fisioterapi
Health
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Dokter Ortopedi: Pengapuran Lutut Tak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Diperlambat
Health
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Dokter: Obat Pengapuran Lutut Hanya Mengurangi Gejala, Tak Hentikan Kerusakan Sendi
Health
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Gastroenteritis Akut yang Dialami Kylian Mbappe Apa Gejalanya?
Health
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Dokter: Operasi Pengapuran Lutut Jadi Jalan Terakhir saat Nyeri Tak Tertahankan
Health
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Banyak Makan dan Pakai Hak Tinggi Bisa Percepat Pengapuran Lutut, Ini Kata Dokter
Health
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Dokter: Waspadai Nyeri dan Bunyi di Lutut, Bisa Jadi Gejala Pengapuran Sendi
Health
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Kylian Mbappe Sakit Gastroenteritis, Apakah Itu Berbahaya?
Health
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Dokter Ungkap Penyebab Pengapuran Sendi Lutut: Penuaan, Cedera, dan Gaya Hidup Buruk
Health
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Pengapuran Lutut Tidak Bisa Disembuhkan, Tapi Bisa Dikendalikan Sebelum Memburuk
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau