KOMPAS.com - Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri di bagian mana pun dari sistem saluran kemih, baik di ginjal, ureter, kandung kemih, atau uretra.
Namun, sebagian besar infeksi saluran kemih (ISK) memengaruhi kandung kemih dan uretra, yang merupakan saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih ke luar tubuh.
Meskipun ISK adalah salah satu infeksi paling umum pada wanita, tapi tetap saja bisa terjadi pada pria.
Baca juga: Penyebab Penis Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari
ISK diperkirakan memengaruhi sekitar 3 persen pria di seluruh dunia setiap tahun. Ini berarti kebanyakan pria tidak akan pernah menderita ISK, terutama jika mereka masih muda.
Ketika ISK berkembang pada pria, biasanya dianggap rumit dan lebih mungkin menyebar ke ginjal dan saluran kemih bagian atas.
Beberapa kasus bahkan mungkin memerlukan pembedahan.
Melansir Medical News Today, pria dengan ISK mungkin tidak memiliki tanda atau gejala infeksi.
Namun, ketika gejala benar-benar terjadi, itu bisa termasuk:
Baca juga: 6 Penyebab Urine Berwarna Kuning Tua dan Cara Mengatasinya
Pria dengan ISK juga dapat mengalami satu atau lebih gejala berikut:
Gejala tersebut merupakan tanda bahwa penyakit telah menyebar ke ginjal atau saluran kemih bagian atas.
Infeksi yang telah menyebar di sini adalah masalah yang lebih serius yang membutuhkan perawatan segera.
Baca juga: Waspadai Penyebab Urine Berwarna Hijau, Merah, Ungu, Oranye, dan Seperti Teh
Melansir Health Line, sebagian besar ISK disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E. coli), yang secara alami ada di tubuh.
Bakteri masuk ke saluran kemih melalui uretra, yakni saluran yang mengalirkan urine dari kandung kemih melalui penis.
ISK lebih sering terjadi pada wanita daripada pria karena uretra mereka lebih pendek dan bakteri perlu menempuh jarak yang lebih pendek untuk mencapai kandung kemih.
Sementara itu, pria tidak mungkin tertular ISK karena berhubungan seks dengan wanita, karena infeksi biasanya berasal dari bakteri yang sudah ada di saluran kemih pria tersebut.
ISK pada pria lebih sering terjadi pada usia yang lebih tua.
Salah satu alasannya adalah bahwa pria yang sudah lanjut usia (lansia) lebih mungkin mengembangkan pembesaran kelenjar prostat non-kanker, yang disebut hiperplasia prostat jinak.
Prostat membungkus leher kandung kemih, tempat uretra terhubung ke kandung kemih.
Pembesaran kelenjar prostat dapat mencekik leher kandung kemih, membuat urine lebih sulit mengalir dengan bebas.
Jika kandung kemih tidak benar-benar kosong, bakteri yang biasanya keluar bersama air seni mungkin dapat berpijak.
Baca juga: 7 Penyebab Urine Berwarna Gelap yang Perlu Diketahui
Faktor lain yang dapat membuat pria berisiko lebih besar terkena ISK adalah sebagai berikut:
Untuk mendiagnosis ISK, dokter akan memeriksa Anda dan menanyakan gejala, termasuk riwayat ISK sebelumnya.
Anda mungkin diminta juga untuk memberikan sampel urine untuk memeriksa nanah dan bakteri.
Kehadiran nanah sangat menunjukkan ISK.
Baca juga: 6 Penyebab Urine Jernih, Bisa Jadi Gejala Diabetes hingga Sakit Ginjal
Jika dokter mencurigai adanya pembesaran kelenjar prostat, mereka mungkin akan melakukan pemeriksaan colok dubur, menggunakan sarung tangan jari untuk merasakan kelenjar prostat menembus dinding rektum.
Melansir WebMD, jika Anda terdiagnosis menderita ISK, Anda perlu minum obat antibiotik.
Tergantung pada jenis antibiotik yang diresepkan dokter, Anda akan meminum pil sekali atau dua kali sehari selama lima hingga tujuh hari atau bisa lebih.
Penting juga untuk minum cukup cairan.
Perlu diantisipasi, Anda mungkin tergoda untuk mengurangi asupan cairan jika buang air kecil terasa tidak nyaman.
Padahal, buang air kecil dapat membantu mengeluarkan bakteri dari sistem Anda.
Jadi, tetap terhidrasi dan sering buang air kecil saat Anda minum antibiotik.
Setelah memulai antibiotik, Anda akan merasa lebih baik dalam dua hingga tiga hari.
Jika gejala Anda tidak hilang setelah minum antibiotik, temui dokter lagi.
Penting untuk menghabiskan semua antibiotik yang diresepkan, bahkan jika Anda merasa lebih baik.
Menghentikan antibiotik sebelum waktunya dapat mendorong pertumbuhan bakteri yang resisten terhadap antibiotik umum.
Baca juga: Penis Jarang Ereksi Saat Bangun Tidur pada Pagi Hari, Normalkah?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.