Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Efek Diabetes pada Tubuh yang Layak Diantisipasi

Kompas.com - 24/11/2020, 18:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com -  Ketika seseorang menderita diabetes, mereka memiliki kadar gula darah yang tinggi.

Mengelola kadar tersebut dapat mengurangi risiko kelebihan gula darah yang menyebabkan kerusakan di seluruh tubuh.

Apabila kadar glukosa tetap tinggi, banyak masalah kesehatan bisa muncul.

Baca juga: Berapa Kadar Gula Darah Normal dalam Tubuh?

Dengan diabetes, tubuh tidak dapat menghasilkan cukup insulin atau tidak bisa menggunakan insulin yang dimilikinya secara efektif.

Akibatnya, jumlah gula dalam darah menjadi lebih tinggi dari yang seharusnya.

Berikut ini adalah beragam efek atau pengaruh diabetes pada tubuh yang layak diantisipasi:

1. Pada sistem peredaran darah dan kardiovaskular

Kadar glukosa darah yang tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada semua bagian sistem kardiovaskular.

Karena alasan ini, ada kaitan erat antara diabetes dan masalah kardiovaskular.

Berikut penjelasanya:

Pembuluh darah

Melansir Medical News Today, kelebihan gula darah dapat menurunkan elastisitas pembuluh darah dan menyebabkannya menyempit hingga menghambat aliran darah.

Hal ini dapat menyebabkan berkurangnya suplai darah dan oksigen, sehingga meningkatkan risiko tekanan darah tinggi dan kerusakan pembuluh darah besar dan kecil.

Tekanan darah tinggi sendiri merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung.

Baca juga: 13 Cara Mengatasi Darah Tinggi Secara Alami

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), 74 persen orang dewasa dengan diabetes menderita hipertensi.

Kerusakan pembuluh darah besar dikenal sebagai penyakit makrovaskuler, sedangkan penyakit mikrovaskuler mengacu pada kerusakan pembuluh darah kecil.

Komplikasi dari penyakit makrovaskular meliputi:

  • Serangan jantung
  • Stroke
  • Penyakit arteri perifer

Sementara itu, penyakit mikrovaskular di antaranya dapat menyebabkan masalah pada:

  • Mata
  • Ginjal
  • Sistem saraf

Baca juga: 13 Gejala Penyakit Ginjal Kronis yang Perlu Diwaspadai

Seseorang dengan diabetes dapat mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan peredaran darah dengan cara:

  • Mengelola kadar gula darah
  • Berhenti merokok
  • Mengelola tekanan darah dan lipid
  • Menggunakan obat resep, seperti obat statin, untuk menurunkan kolesterol
  • Memantau tekanan darah
  • Berolahraga secara teratur
  • Makan makanan kaya serat

Sistem kardiovaskular

Menurut CDC, penyakit kardiovaskular adalah penyebab utama kematian dini di antara penderita diabetes.

CDC menambahkan bahwa penderita diabetes dua hingga tiga kali lebih mungkin mengalami stroke atau meninggal karena beberapa bentuk penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak menderita diabetes.

Penderita diabetes juga cenderung mengembangkan masalah jantung yang lebih serius pada usia lebih dini dibandingkan orang tanpa kondisi tersebut.

Baca juga: 4 Penyebab Nyeri Dada Selain Penyakit Jantung

Selain itu, diabetes seringkali muncul bersamaan dengan kondisi lain yang membuat jantung stres, seperti obesitas, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Pola makan yang tidak sehat dan kurang olahraga merupakan faktor risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes.

Luka dan infeksi

Sirkulasi darah yang buruk dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk sembuh saat ada luka atau infeksi. Kondisi ini bisa terjadi karena suplai darah, oksigen, dan nutrisi yang rendah.

Oleh sebab itu, penderita diabetes harus memeriksa kulitnya secara teratur apakah ada luka dan menemui dokter jika ada tanda-tanda infeksi, termasuk kemerahan, bengkak, atau demam.

Baca juga: Kenali Gejala Khusus Diabetes Tipe 2

2. Pada sistem saraf

Neuropati atau kerusakan saraf adalah komplikasi umum diabetes.

Menurut CDC, gejala paling mungkin terjadi pada orang yang menderita diabetes selama 25 tahun atau lebih, tetapi itu bisa terjadi lebih cepat juga.

Neuropati dapat memengaruhi bagian mana pun dari sistem saraf, termasuk saraf yang mengontrol fungsi otonom atau tidak disengaja, seperti pencernaan.

Namun, bentuk yang paling umum adalah neuropati perifer.

Hal ini menyebabkan nyeri dan mati rasa pada ekstremitas, khususnya:

  • Paha, betis, telapak kaki, dan jari kaki
  • Lengan, tangan, dan jari

Neuropati juga dapat memengaruhi pinggul dan kaki bagian atas.

Menurut The National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK), hingga 50 persen penderita diabetes memiliki neuropati perifer dan lebih dari 30 persen memiliki neuropati otonom.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau