Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2020, 08:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Banyak dari Anda mungkin sudah sering mendengar pernyataan bahwa makanan manis dapat menyebabkan gigi berlubang.

Misalnya saja, saat masih kecil, Anda mungkin kerap mendapat perintah dari orangtua untuk tidak makan permen, gulali, atau cokelat manis karena bisa merusak gigi.

Lantas, benarkah anggapapan tersebut?

Baca juga: 5 Penyakit Akibat Konsumsi Gula Berlebihan, Tak Hanya Diabetes

Gula menarik bakteri jahat dan menurunkan pH mulut

Sebenarnya gula atau makanan manis bukanlah biang keladi penyebab gigi berlubang.

Lebih tepatnya, kerusakan gigi dapat terjadi akibat rangkaian peristiwa yang terjadi sesudah konsumsi gula atau makanan manis itu.

Adalah bakteri yang hidup di dalam mulut yang menjadi penyebab gigi berlubang. 

Hanya, di dalam mulut, gula bisa menjadi magnet bagi bakteri jahat.

Melansir Health Line, dua bakteri perusak yang bisa ditemukan di mulut adalah Streptococcus mutans dan Streptococcus sorbrinus.

Kedua bakteri ini memakan gula yang kita makan dan kemudian membentuk plak gigi.

Plak gigi merupakan lapisan lengket dan tidak berwarna yang terbentuk di permukaan gigi.

Jika plak tidak hilang dengan air liur atau disikat, lingkungan di mulut menjadi lebih asam dan gigi berlubang bisa mulai terbentuk.

Ketika pH plak turun di bawah normal atau kurang dari 5,5, keasaman mulai melarutkan mineral dan menghancurkan email gigi.

Dalam prosesnya, lubang kecil atau erosi akan terbentuk.

Seiring waktu, lubang tersebut bisa terus menjadi lebih besar hingga dapat terlihat dengan jelas.

Baca juga: Tak Bisa Asal Manis, Berapa Idealnya Batas Konsumsi Gula Per Hari?

Mulut adalah "medan pertempuran"

Ada banyak jenis bakteri dapat hidup di dalam mulut.

Beberapa bakteri ini bisa bermanfaat bagi kesehatan gigi, tetapi yang lainnya dapat berbahaya.

Misalnya, penelitian telah menunjukkan bahwa sekelompok bakteri berbahaya tertentu dapat menghasilkan asam di mulut setiap kali kuman ini bertemu dan mencerna gula.

Asam ini lantas dapat menghilangkan mineral dari enamel gigi, yang merupakan lapisan luar gigi yang mengkilap dan melindungi. Proses ini disebut demineralisasi.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau