Alih-alih membeli kacamata antiradisi, ia lebih menyarankan setiap orang mengubah caranya menatap layar digital dengan merehatkan matanya secara berkala agar tidak mudah lelah.
Senada dengan Dr. Singh, asosiasi dokter mata dan ahli bedah AS yang tergabung di American Academy of Ophthalmology juga tidak menyarankan kita menggunakan kacamata antiradiasi khusus untuk mencegah radiasi cahaya biru dari HP, komputer, atau gawai digital.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Mata Panda dengan Cepat
Melansir laman resmi American Academy of Ophthalmology, terdapat beberapa bukti bahwa paparan cahaya tertentu dapat merusak mata.
Salah satunya, paparan sinar ultraviolet dari matahari dapat meningkatkan risiko terkena penyakit katarak sampai kanker.
Namun, radiasi dari layar komputer, HP, atau gawai lain belum terbukti merusak mata.
Studi yang diterbitkan di National Library of Medicine menyebut, selama ini belum ada bukti layar gawai seperti komputer bisa memancarkan radiasi UVA atau UVB.
Seperti diketahui, radiasi UV adalah pancaran sinar matahari yang paling berbahaya bagi mata dan kulit.
Selain itu, unit Radiation Protection Program dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) juga menyatakan, tidak ada data yang menunjukkan risiko kesehatan dari paparan medan elektromagnetik terkait penggunaan komputer, HP, atau gawai lain.
Baca juga: Mengenal Kalazion, Benjolan di Kelopak Mata Tapi Bukan Bintitan
Untuk melindungi kesehatan mata dari bahaya mata kering dan tegang saat menggunakan HP, komputer, atau televisi, atur kembali cara Anda menatap layar. Caranya:
Gejala tidak nyaman setelah menatap layar HP atau komputer umumnya berlangsung sementara dan reda setelah Anda mengistirahatkan mata.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.