Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 07/12/2020, 06:00 WIB

KOMPAS.com - Susu sapi banyak digunakan sebagai bahan tambahan pada masakan, diolah menjadi produk lain, atau dikonsumsi secara langsung.

Susu sapi memang kaya akan gizi yang berguna bagi tubuh. Menurut data Healthline, susu sapi megandung selenium, vitamin B6, Vitamin K, niasin, thiamin, dan riboflavin.

Mengonsumsi susu sapi juga telah terbukti membantu pertumbuhan tulang dan gigi, menjaga kesehatan jantung, dan mencegah diabetes.

Baca juga: 5 Mitos Keliru Seputar Covid-19

Akan tetapi, konsumsi susu sapi berlebihan juga bisa memicu berbagai efek samping berikut:

1. Jerawat

Riset 2016 menemukan minum susu rendah lemak atau skim berlebihan bisa memicu jerawat, terutama di kalangan remaja.

Paslanya, susu bisamemengaruhi hormon tertentudalam tubuh, termasuk insulin dan faktor pertumbuhan mirip insulin-1 (IGF-1).

2. Alergi

Alergi susu terjadi karena tubuh bereaksi terhadap protein yang ada di dalamnya.

Alergi susu sapi bisa menyebabkan gejala seperti, asma, sesak naoas, diare, muntah, dan gangguan pencernaan.

Dalam kasus parah, alergi susu juga bisa menyebabkan anafilaksis yang mengancam nyawa.

Baca juga: Meski Kaya Gizi, Mengapa Susu Sapi Tak Bisa Diberikan Pada Bayi?

3. Meningkatkan risiko patah tulang

Konsumsi tiga gelas susu sapi atau lebih bisa meningkatkan risiko patah tulang.

Pasalnya, protein hewani pada susu sapi menghasilkan asam saat dipecah.

Untuk menetralkan dan membuang asam, tubuh harus menggunakan kalsium yang dikandung susu serta simpanan kalsium dalam tubuh.

Itu sebabnya, konsumsi susu sapi berlebihan bisa meningkatkan risiko patah tulang.

4. Mengandung residu hormon dan antibiotik

Susu sapi biasanya mengandung residu hormon dan antibiotik, serta dioksin dan polychlorinated biphenyls (PCBs).

Zat residu ini dapat berdampak negatif bagi kesehatan manusia, antara lain berdampak buruk pada sistem saraf, sistem reproduksi, dan sistem kekebalan tubuh.

Hal ini juga berpotensi meningkatkan risiko jenis kanker tertentu.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+