Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Gejala Batu Ginjal yang Pantang Disepelekan

Kompas.com - 17/12/2020, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Tingginya kandungan mineral dan garam yang tinggi dalam urine dapat menyebabkan penyakit batu ginjal.

Batu ginjal yang terbentuk ukurannya bisa kecil, menyerupai butiran garam. Namun, terkadang ada juga yang tumbuh sebesar biji jagung.

Melansir Mayo Clinic, penyebab batu ginjal bisa beragam. Antara lain kebiasaan pola makan tinggi protein, gula, dan garam.

Selain itu, batu ginjal juga bisa disebabkan faktor keturunan, obesitas, kurang minum, sampai konsumsi vitamin dan suplemen dosis tinggi secara berlebihan.

Baca juga: 7 Penyebab Batu Ginjal yang Kerap Diabaikan

Menurut laman resmi Urology Care Foundation, batu ginjal yang bertahan di ginjal umumnya tidak menimbulkan gejala penyakit.

Ada kalanya, batu ginjal mengalir ke saluran antara ginjal dan kandung kencing atau ureter.

Batu ginjal yang dapat mencapai kandung kencing umumnya dapat keluar dari tubuh lewat urine.

Namun, apabila batu ginjal bersarang atau tersangkut di ureter, endapan keras berwarna cokelat atau kekuningan ini bisa menghalangi aliran urine dan menyebabkan gejala penyakit.

Baca juga: 13 Tanda-tanda Penyakit Ginjal

Dilansir dari Healthline, berikut beberapa gejala batu ginjal yang kerap dirasakan penderitanya:

1. Sakit pinggang, punggung, atau perut

Penyakit batu ginjal gejala utamanya adalah sakit pinggang atau punggung, tepatnya di bawah tulang rusuk.
Rasa sakitnya dapat menjalar sampai ke perut dan selangkangan, seiring perpindahan batu ginjal.

Nyeri karena batu ginjal atau kolik ginjal adalah jenis nyeri dengan derajat rasa sakit paling parah.

Beberapa penderita batu ginjal menyebut rasa sakitnya setara dengan melahirkan atau ditusuk dengan pisau.

Rasa nyeri penyakit ini mulai terasa parah saat batu ginjal bergerak ke ureter.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya penyumbatan dan menimbulkan tekanan di ginjal.

Tekanan ini lantas mengaktifkan saraf untuk mengirim sinyal rasa sakit ke otak.
Nyeri batu ginjal kerap datang tiba-tiba, saat batu bergerak.

Rasa sakitnya bisa kian parah saat ureter berkontraksi untuk mendorong batu keluar.

Baca juga: 6 Cara Menyembuhkan Batu Ginjal

2. Sering kencing

IlustrasiShutterstock Ilustrasi
Ciri-ciri penyakit batu ginjal yang kerap tidak disadari penderitanya adalah rasa ingin sering kencing.

Keinginan sering kencing padahal Anda tidak sedang banyak minum bisa jadi tanda batu ginjal mulai bergerak ke bawah saluran kencing.

Dalam tahap ini, penderita batu ginjal bisa sering kecing sepanjang siang dan malah hari.

3. Kencing terasa sakit atau panas

Setelah batu ginjal mencapai persimpangan antara ureter dan kandung kemih, penderita penyakit batu ginjal bisa merasakan nyeri.

Kondisi ini dalam dunia medis disebut disuria. Rasa sakitnya bisa terasa tajam atau panas mirip terbakar.

Karena gejala batu ginjal ini mirip penyakit lain, beberapa penderita batu ginjal mengira penyakitnya adalah infeksi saluran kencing.

Baca juga: 4 Obat Batu Ginjal Sesuai Jenisnya

4. Urine keruh atau berbau

Air seni atau urine yang keruh dan berbau tak sedap bisa jadi tanda infeksi pada ginjal atau saluran kencing.

Urine orang sehat umumnya berwarna jernih dan tidak berbau. Air seni bisa jadi lebih keruh karena muncul nanah di dalam urine atau piuria.

Sedangkan baunya berasal dari bakteri karena saluran kencing terinfeksi dan konsentrasi urine yang mengandung banyak mineral.

5. Ada darah dalam urine

Ilustrasi buang air keciliStockphoto Ilustrasi buang air kecil
Darah dalam urine adalah ciri-ciri sakit batu ginjal yang paling umum. Kondisi ini disebut hematuria.

Darah dalam urine penderita batu ginjal bisa berwarna merah, merah muda, atau cokelat.

Terkadang, darah dalam urine ini tak bisa dilihat dengan mata telanjang karena ukurannya sangat kecil. Keberadaan darah dalam urine hanya bisa dilihat dengan mikroskop.

Baca juga: 7 Cara Mencegah Penyakit Batu Ginjal

6. Kencing sedikit atau anyang-anyangan

.SHUTTERSTOCK .
Waspada, gejala batu ginjal yang kerap tidak disadari lainnya yakni anyang-anyangan atau keluar kencing sedikit tapi sering.

Batu ginjal tak jarang tersangkut di ureter dan menimbulkan penyumbatan. Kondisi ini bisa menghambat aliran kencing.

Jika ada penyumbatan di saluran kencing, buang air kecil jadi tak lancar dan urine hanya bisa keluar sedikit demi sedikit.

Saat kencing tidak bisa keluar sama sekali, penyakit batu ginjal tandanya sudah parah dan membutuhkan pertolongan medis darurat.

7. Mual dan muntah

Ciri-ciri penyakit batu ginjal yang mirip gejala penyakit lainnya adalah mual dan muntah.

Gejala batu ginjal ini muncul sebagai bagian respons saraf antara ginjal dan saluran kencing.

Penyakit batu ginjal ini dapat menyebabkan mual dan muntah karena tubuh mengalami nyeri hebat.

Baca juga: 5 Pantangan Penderita Batu Ginjal

8. Demam dan meriang

Ilustrasi demam, gejala covid-19, pasien covid-19, pasien virus coronaShutterstock/Eagle Ayes Ilustrasi demam, gejala covid-19, pasien covid-19, pasien virus corona
Demam dan meriang bisa jadi tanda tubuh mengalami infeksi di ginjal atau bagian tubuh lainnya. Ketika suhu tubuh sedang tinggi, seseorang bisa menggigil atau meriang.

Penderita batu ginjal yang mengalami demam dan meriang, umumnya sudah mengalami komplikasi serius karena batu ginjal.

Penyakit batu ginjal dapat memengaruhi setiap bagian saluruan kencing, sehingga tak jarang membuat penderitanya merasa kesakitan.

Kerusakan akibat penyakit ini bisa diminimalkan, asalkan penderita segera merespons gejala batu ginjal dan berupaya mendapatkan penanganan medis yang tepat.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com