Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/12/2020, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Mengetahui masa subur wanita penting bagi pasangan yang sedang menjalankan program kehamilan.

Masa subur wanita terjadi saat sel telur terlepas dari indung telur. Proses ini disebut ovulasi.

Ovulasi dapat diketahui dengan praktis menggunakan alat tes ovulasi serta pemeriksaan ultrasonografi (USG). Wanita dengan jadwal menstruasi teratur juga dapat menghitung masa subur.

Baca juga: Sedang Program Kehamilan? Cek Masa Subur setelah Haid

Melansir Verywell Family, masa subur wanita dengan siklus haidnya teratur umumnya terjadi 14 hari atau dua minggu menjelang siklus haid dimulai.

Jika siklus haid panjang atau berlangsung selama 35 hari, wanita akan berovulasi pada hari ke-21.

Sedangkan jika jiklus haid pendek atau berlangsung selama 21 hari, masa subur terjadi pada hari ketujuh.

Setelah ovulasi atau sel telur matang dilepaskan dari indung telur, sel telur berpotensi dibuahi selama 24 jam.

Tapi, pasangan tidak wajib berhubungan seks tepat saat ovulasi. Masa subur wanita berlangsung selama enam hari.

Wanita paling subur pada dua hingga tiga hari sebelum ovulasi dan saat hari H ovulasi.

Hal yang perlu diingat, untuk menghitung masa subur dengan cara manual tersebut, wanita diarahkan untuk memantau siklus haid minumal tiga bulan.

Sayangnya, cara menghitung masa subur manual ini cukup sulit bagi wanita dengan siklus haid yang tidak teratur.

Baca juga: Kenapa Payudara Terasa Sakit dari Masa Subur sampai Menjelang Haid?

Tapi, jangan khawatir. Dengan memantau perubahan fisik, pasangan dapat mengenali ciri-ciri masa subur wanita. Berikut beberapa di antaranya:

1. Keputihan seperti putih telur

Ilustrasi vaginashutterstock Ilustrasi vagina
Mendekati ovulasi, produksi hormon estrogen wanita meningkat. Imbasnya, tubuh wanita mengalami keputihan seperti putih yelur.

Cairan yang keluar dari vagina berwarna bening dan elastis ini dapat membantu sperma berenang menuju sel telur.

Untuk mengetahui cairan keputihannya termasuk ciri-ciri masa subur atau tidak, cek lendir di vagina dengan jari yang bersih.

Lalu, coba regangkan lendir keputihan ini dengan ibu jari dan jari tengah atau telunjuk.

Jika cairan lengket, dapat melar, dan sangat licin, besar kemungkinan itu termasuk ciri masa subur wanita.

Baca juga: Cara Menghitung Masa Subur Wanita

2. Lebih peka pada bau

Ciri-ciri masa subur pada wanita lainnya yakni perubahan indra penciuman. Beberapa wanita lebih peka bau di masa subur.

Di fase subur ini, tubuh wanita dapat merasakan aroma feromon atau zat kimia yang dikeluarkan pasangan.

3. Payudara sakit

Perubahan hormon sebelum dan sesudah ovulasi juga dapat berdampak pada payudara.

Tak pelak, banyak wanita yang merasakan payudara atau putingnya terasa sakit saat masa subur.

4. Panggul terasa nyeri

Ilustrasi nyeri endometriosisSHUTTERSTOCK Ilustrasi nyeri endometriosis
Ciri-ciri masa subur lainnya yakni panggul atau area perut bagian bawah terasa nyeri.

Rasa sakit yang muncul ini biasanya ringan, terjadi di salah satu sisi perut, dan hanya berlangsung dalam hitungan menit atau jam.

Beberapa wanita saat panggulnya terasa nyeri juga merasakan mual atau rasa ingin muntah.

5. Keluar bercak kecokelatan

Pada saat ovulasi, sebagian wanita mengeluarkan cairan atau bercak cokelat.

Gejala ini dapat muncul saat folikel yang melindungi sel telur matang bertumbuh lalu pecah.

Flek ringan ini umumnya berlangsung singkat dan tidak berbahaya. Tapi, wanita perlu berkonsultasi ke dokter jika bercak kecokelatan terus berlanjut.

Baca juga: 9 Penyebab Gairah Seks pada Wanita Turun dan Cara Mengatasinya

6. Gairah seks meningkat

Ciri-ciri masa subur wanita lainnya yakni peningkatan gairah seks. Hal itu secara alami terjadi untuk mendukung kehamilan.

Melansir The Bump, peningkatan nafsu seks ini juga ditunjang dengan perubahan fisik. Di masa subur, wanita jadi terlihat lebih seksi.

Struktur tulang di wajah wanita akan sedikit bergeser, serta jalannya jadi lebih seksi karena pinggul akan sedikit lebih berayun ketimbang biasanya.

7. Perubahan posisi leher rahim

Ilustrasi serviks, leher rahim Ilustrasi serviks, leher rahim
Ciri masa subur wanita juga bisa dikenali dari perubahan posisi leher rahim atau serviks. Posisi serviks berubah-ubah sepanjang siklus menstruasi.

Jika di luar masa subur posisi serviks mudah teraba atau dekat dengan vagina, tepat sebelum ovulasi posisi leher rahim akan bergerak ke atas dan sulit diraba.

Di masa subur, leher rahim atau serviks juga lebih lembut dan sedikit terbuka. Umumnya, pemeriksaan leher rahim ini dapat dilakukan dokter.

Baca juga: Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya

8. Peningkatan suhu tubuh basal

Masa subur juga ditandai dengan peningkatan suhu tubuh basal. Suhu tubuh basal adalah suhu tubuh saat istirahat.

Seperti diketahui, suhu tubuh normal rata-rata kita adalah 37 derajat Celsius. Namun, suhu tubuh ini berubah-ubah sepanjang hari.

Perubahan suhu ini tergantung dengan tingkat aktivitas, jenis makanan, hormon, kebiasaan tidur, dan kondisi kesehatan.

Untuk melacak suhu basal, ukur suhu tubuh di pagi hari, tepat saat bangun tidur sebelum buang air.

Suhu tubuh basal umumnya tidak jauh berbeda apabila wanita memiliki pola tidur yang konsisten.

Saat ovulasi, kadar hormon progesteron di tubuh wanita akan meningkat. Hal itu dapat menyebabkan suhu tubuh sedikit naik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau