Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2020, 18:04 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com - Diare adalah kondisi yang mengacu pada tinja yang encer atau cair.

Diare bisa ringan atau parah dan dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu. Itu semua tergantung pada penyebabnya.

Selain buang air besar berair, gejala diare bisa meliputi:

Baca juga: 21 Penyebab Sakit Perut Setelah Makan

Seseorang yang menderita diare mungkin juga mengalami demam, pusing, atau muntah.

Gejala-gejala ini biasanya terjadi saat infeksi menyebabkan diare.

Ketika mendapati tinja encer, berapa lama diare ini akan berlangsung mungkin menjadi salah satu pertanyaan yang terbesit dalam pikiran Anda.

Diare pada dasarnya bisa terjadi secara akut (jangka pendek) atau kronis (jangka panjang).

Melansir Health Line, diare akut pada umumnya berlangsung selama 1 hingga 2 hari.

Hanya kadang-kadang, diare akut bisa bertahan hingga 2 minggu.

Namun, jenis diare ini biasanya ringan dan sembuh dengan sendirinya.

Diare akut di antaranya dapat terjadi karena beberapa hal berikut:

  • Infeksi virus (flu perut)
  • Infeksi bakteri
  • Reaksi merugikan terhadap pengobatan, seperti antibiotik
  • Alergi makanan
  • Intoleransi makanan, seperti fruktosa atau intoleransi laktosa
  • Operasi perut
  • Traveler's diarrhea atau diare pada orang yang sedang bepergian ke daerah tertentu yang biasanya disebabkan oleh bakteri

Baca juga: Penyebab Diare pada Anak dan Cara Mengatasinya

Pada orang dewasa, penyebab diare akut yang paling umum adalah infeksi norovirus.

Sementara, diare kronis berlangsung setidaknya selama 4 minggu.

Gejalanya bisa datang dan pergi, tapi bisa jadi itu pertanda kondisi serius.

Penyebab potensial diare kronis meliputi:

  • Infeksi parasit
  • Penyakit radang usus, seperti kolitis ulserativa atau penyakit Crohn
  • Sindrom iritasi usus besar
  • Penyakit celiac
  • Obat maag, seperti penghambat pompa protein
  • Pengangkatan kandung empedu

Lantas, kapan harus ke dokter saat diare?

Melansir Mayo Clinic, kebanyakan kasus diare pada dasarnya dapat sembuh tanpa pengobatan.

Namun, diare parah dapat menyebabkan dehidrasi yang dapat mengancam jiwa jika tidak ditangani.

Baca juga: 18 Tanda Dehidrasi yang Perlu Diwaspadai

Dehidrasi sangat berbahaya pada anak-anak, kelompok lanjut usia (lansia) dan mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah.

Cari pertolongan medis untuk anak jika mengalami diare dengan kondisi berikut:

  • Diare tidak membaik setelah 24 jam
  • Popok tidak basah dalam tiga jam atau lebih (tanda dehidrasi)
  • Demam lebih dari 39 derajat Celcius
  • Tinja berdarah atau hitam
  • Memiliki mulut atau lidah kering atau menangis tanpa air mata (tanda dehidrasi)
  • Terlihat sangat mengantuk atau mudah mengantuk, tidak responsif, atau mudah tersinggung
  • Memiliki penampilan cekung di bagian perut, mata, atau pipi
  • Memiliki kulit yang tidak rata jika dicubit dan dilepaskan

Sementara itu, pada orang dewasa, jadwalkan kunjungan dokter sendiri jika merasakan hal berikut:

  • Diare berlangsung lebih dari 2 hari tanpa perbaikan
  • Mengalami dehidrasi yang dapat ditunjukkan dengan rasa haus yang berlebihan, mulut atau kulit kering, sedikit atau tidak ada buang air kecil, kelemahan parah, pusing atau sakit kepala, atau urine berwarna gelap
  • Mengalami sakit perut atau rektal yang parah
  • Memiliki kotoran berdarah atau hitam
  • Mengalami demam lebih dari 39 derajat Celcius

Baca juga: 5 Cara Mengompres yang Benar Agar Demam Anak Cepat Turun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau