Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Buruk Kurang Tidur yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 29/12/2020, 20:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Gangguan tidur untuk waktu yang lama bisa menyebabkan perubahan struktural otak yang berhubungan dengan memori jangka panjang.

Lebih jauh lagi, kurang tidur telah dikaitkan dengan penyakit Alzheimer.

Beberapa penelitian menemukan, tidur bisa membantu membersihkan otak dari protein beta-amyloid yang berhubungan dengan penyakit tersebut.

8. Membuat berat badan bertambah

Kurang tidur tampaknya terkait dengan peningkatan rasa lapar dan nafsu makan sehingga bisa memicu penambahan berat badan.

Menurut sebuah studi pada 2004, orang yang tidur kurang dari enam jam sehari hampir 30 persen lebih mungkin mengalami obesitas dibandingkan mereka yang tidur tujuh sampai sembilan jam.

Penelitian terbaru berfokus pada hubungan antara tidur dan peptida yang mengatur nafsu makan.

Waktu tidur yang lebih singkat dikaitkan dengan penurunan hormon leptin dan peningkatan ghrelin.

Ghrelin dapat merangsang rasa lapar. Sedangkan leptin memberi sinyal kenyang ke otak dan menekan nafsu makan.

Tidak hanya tampaknya merangsang nafsu makan, kurang tidur juga merangsang keinginan untuk makanan tinggi lemak dan tinggi karbohidrat.

Baca juga: 12 Cara Meningkatkan Metabolisme Tubuh untuk Bantu Turunkan Berat Badan

9. Meningkatkan risiko kematian

Dalam "Whitehall II Study," para peneliti Inggris melihat bagaimana pola tidur mempengaruhi kematian lebih dari 10.000 pegawai sipil Inggris selama dua dekade.

Hasilnya, yang diterbitkan pada 2007, menunjukkan bahwa mereka yang kurang tidur dari tujuh menjadi lima jam atau kurang dalam semalam hampir menggandakan risiko kematian mereka dari semua penyebab.

Secara khusus, kurang tidur melipatgandakan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular.

10. Mengganggu penilaian

Kurang tidur dapat pula memengaruhi interpretasi seseorang terhadap peristiwa.

Ini dapat merusak kemampuan diri untuk membuat sebuah penilaian yang masuk akal karena mungkin tidak menilai situasi secara akurat dan menindaklanjutinya dengan bijak.

Orang yang kurang tidur tampaknya sangat rentan terhadap penilaian yang buruk dalam menilai apa akibat kurang tidur terhadap mereka.

Di dunia yang semakin serba cepat, mengurangi waktu tidur telah menjadi semacam “presitise”.

Baca juga: Kenali 11 Tanda Seseorang Mungkin Akan Meninggal Dunia

Namun pakar tidur mengatakan jika Anda merasa baik-baik saja dengan kurang tidur, Anda mungkin salah. Dan, jika Anda bekerja dalam profesi yang menilai tingkat fungsi Anda penting, ini bisa menjadi masalah besar.

Studi menunjukkan bahwa seiring waktu, orang yang tidur enam jam, bukan tujuh atau delapan semalam, mulai merasa bahwa mereka telah beradaptasi dengan kurang tidur itu atau mereka sudah terbiasa.

Tetapi, jika Anda melihat bagaimana mereka sebenarnya melakukan tes kewaspadaan mental dan kinerja, mereka terus menurun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com