Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Buruk Kurang Tidur yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 29/12/2020, 20:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Untuk pria dengan sleep apnea, masalah pernapasan yang mengganggu tidur, mungkin ada faktor lain yang menyebabkan penurunan kualitas seksual.

Baca juga: Apakah Sperma Sering Tumpah Bisa Jadi Penyebab Sulit Hamil?

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism pada 2002 menunjukkan bahwa banyak pria dengan sleep apnea juga memiliki kadar testosteron yang rendah.

Dalam studi tersebut, hampir setengah dari pria yang menderita sleep apnea parah juga mengeluarkan kadar testosteron yang sangat rendah pada malam hari.

5. Rasa kantuk membuat depresi

Baca juga: Cara Mudah Aktivasi MFA ASN Digital dan Solusinya jika Gagal

Seiring waktu, kurang tidur dan gangguan tidur bisa berkontribusi pada gejala depresi.

Dalam jajak pendapat yang dilakukan Sleep Foundation di Amerika pada 2005, ditemukan bahwa orang yang didiagnosis dengan depresi atau kecemasan cenderung tidur kurang dari enam jam di malam hari.

Gangguan tidur yang paling umum, insomnia, memiliki kaitan terkuat dengan depresi.

Baca juga: 8 Penyebab Berkeringat Saat Tidur Malam dan Cara Mengatasinya

Dalam sebuah studi pada 2007 terhadap 10.000 orang, mereka yang menderita insomnia lima kali lebih mungkin mengalami depresi dibandingkan mereka yang tidak.

Nyatanya, insomnia seringkali merupakan salah satu gejala awal depresi.

Insomnia dan depresi saling memengaruhi. Kurang tidur sering kali memperburuk gejala depresi, dan depresi bisa membuat seseorang lebih sulit tidur.

Baca juga: Hasil Piala Asia U17 2025: Uzbekistan ke ke Semifinal, Tunggu Pemenang Indonesia Vs Korut

Sisi positifnya, mengobati masalah tidur dapat membantu mengatasi depresi dan gejalanya, maupun sebaliknya.

6. Mempercepat penuaan dini

Kebanyakan orang pernah mengalami kulit pucat dan mata bengkak setelah beberapa malam kurang tidur.

Namun ternyata, kurang tidur kronis dapat menyebabkan kulit kusam, garis-garis halus, dan lingkaran hitam di bawah mata.

Melansir Healht Line, ketika Anda tidak cukup tidur, tubuh Anda dapat melepaskan lebih banyak hormon stres kortisol.

Dalam jumlah berlebih, kortisol dapat memecah kolagen kulit, protein yang menjaga kulit tetap halus dan elastis.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Penuaan Dini akibat Paparan Sinar Matahari

Kurang tidur juga menyebabkan tubuh melepaskan terlalu sedikit hormon pertumbuhan manusia.

Saat kita muda, hormon pertumbuhan manusia mendorong pertumbuhan.

Seiring bertambahnya usia, hormon ini membantu meningkatkan massa otot, menebalkan kulit, dan memperkuat tulang.

Baca juga: Lirik Lagu Selalu Ada di Nadimu - BCL Soundtrack Jumbo, Kalau Nanti Badai Kan Datang

7. Menurunkan daya ingat atau membuat jadi pelupa

Mencoba menjaga ingatan Anda tetap tajam? Cobalah cukup tidur.

Melansir Insider, kurang tidur bisa menurunkan ingatan pada orang dewasa maupun anak-anak.

Alhasil, pada anak-anak, kurang tidur akan membuat mereka lebih sulit menerima pelajaran ketika di sekolah.

Hal yang sama juga berlaku pada orang dewasa.

Baca juga: Lupa Akan Sesuatu? Ahli: Coba Tutup Mata untuk Bantu Mengingat

Halaman:
Komentar
ini bagus baget

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau