Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Gejala Endometriosis dan Komplikasinya

Kompas.com - 31/12/2020, 19:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Gejala endometriosis dapat membuat wanita merasakan nyeri hebat saat dan sebelum menstruasi.

Perlu diketahui, endometriosis adalah pertumbuhan abnormal jaringan mirip lapisan rahim (endometrium).

Lokasi pertumbuhan abnormal ini biasanya tidak di dalam rahim, tapi di luar rahim seperti indung telur atau saluran tuba falopi.

Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal

Penyakit yang menyerang organ reproduksi ini dapat dialami wanita dari berbagai usia.

Melansir Mayo Clinic, jaringan endometrium dalam kondisi normal dapat meluruh setiap bulan saat menstruasi.

Penderita endometriosis juga dapat mengembangkan jaringan endometrium. Namun, jaringan yang sudah menebal ini tidak dapat keluar dari tubuh dan terperangkap di dalam tubuh.

Saat endometriosis terjadi di ovarium, penyakit ini dapat memicu kista. Sedangkan di jaringan sekitarnya yang teriritasi, muncul jaringan parut hingga perlekatan organ.

Sebelum membahas gejala endometriosis, kenali lebih dulu penyebab endometriosis.

Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil

Penyebab endometriosis

Melansir NHS, terdapat beberapa teori yang menyebutkan penyebab endometriosis, antara lain:

  • Faktor genetika
  • Menstruasi retrograde atau lapisan rahim mengalir melalui tuba falopi dan menempel pada organ panggul
  • Gangguan sistem daya tahan tubuh
  • Sel endometrium menyebar ke seluruh tubuh di aliran darah atau sistem limfatik

Baca juga: Gejala PCOS pada Wanita dan Penyebabnya

Selain penyebab di atas, ada beberapa faktor risiko yang bisa menyebabkan waktu rentan terkena endometriosis, yakni:

  • Tidak pernah melahirkan
  • Haid pertama terlalu dini
  • Menopause terlambat
  • Siklus menstruasi pendek kurang dari 27 hari
  • Haid berat berlangsung lebih dari tujuh hari
  • Kadar hormon estrogen di dalam tubuh tinggi
  • Indeks massa tubuh rendah
  • Kelainan saluran reproduksi

Endometriosis biasanya berkembang selang beberapa tahun setelah menstruasi.

Baca juga: Apakah Penderita PCOS Bisa Hamil?

Gejala endometriosis

Ilustrasi nyeri endometriosisSHUTTERSTOCK Ilustrasi nyeri endometriosis
Melansir MedicineNet, banyak wanita tidak merasakan gejala endometriosis saat ada gangguan pada organ reproduksinya.

Tapi beberapa penderita merasakan ciri-ciri endometriosis yang umum antara lain:

  • Nyeri panggul parah saat dan sebelum haid, rasa sakit berkurang setelah haid
  • Hubungan seks terasa sakit
  • Kram atau sakit saat buang air
  • Susah hamil walaupun rutin berhubungan seks tanpa pengaman

Intensitas nyeri dapat bervariasi dari bulan ke bulan. Terkadang, rasa nyerinya juga sangat bervariasi, bisa sangat parah atau sakit mereda tanpa obat peghilang nyeri.

Tanda gejala endometriosis di atas dapat membaik sementara waktu saat hamil dan sembuh setelah menopause.

Baca juga: Diet yang Tepat untuk Penderita PCOS

Selain gejala endometriosis umum di atas, ciri-ciri endometriosis yang dirasakan sejumlah penderita yakni:

  • Sakit perut bagian bawah
  • Kerap diare atau sembelit
  • Sakit punggung bagian bawah
  • Kelelahan tanpa sebab jelas
  • Haid tidak teratur atau sangat sakit
  • Nyeri saat buang air kecil
  • Kencing bernanah, terutama saat menstruasi

Gejala endometriosis yang jarang terjadi yakni nyeri dada atau batuk berdarah karena endometriosis tumbuh di paru-paru dan sakit kepala atau kejang saat endometriosis terbentuk di otak.

Baca juga: 7 Penyakit yang Mengintai Sistem Reproduksi Wanita

Komplikasi endometriosis

Berdasarkan tingkat keparahannya, endometriosis dapat dibagi menjadi empat tahap, mulai dari minimal sampai berat.

Kabar baiknya, kebanyakan kasus endometriosis adalah penyakit dengan tingkat keparahan minimal atau rendah.

Tapi, komplikasi endometriosis tidak boleh disepelekan. Komplikasi utamanya menyebabkan gangguan kesuburan. Sebanyak 30-50 persen wanita dengan endomestriosis susah hamil.

Endometriosis dapat memengaruhi kesuburan karena pertumbuhan jaringan abnormal merusak atau menghalangi pertemuan antara sperma dan sel telur.

Selain itu, endometriosis parah dapat menyebabkan kanker ovarium. Kendati kemungkinannya cukup kecil, tapi risiko ini tidak dapat disepelekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau