Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Penyebab Usus Buntu dan Cara Mencegahnya

Kompas.com - 04/01/2021, 16:04 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Penyakit usus buntu atau dikenal dengan usus buntu terjadi saat usus buntu mengalami peradangan.

Usus buntu adalah kantong berbentuk mirip jari yang terletak di perut kanan bagian bawah.

Peradangan usus buntu atau apendisitis kebanyakan dialami orang berusia 10 sampai 30 tahun.

Baca juga: 7 Gejala Usus Buntu, Tak Hanya Sakit Perut Sebelah Kanan

Melansir Mayo Clinic, gejala usus buntu yang utama adalah sakit perut di bagian kanan bawah.

Rasa sakit tersebut umumnya bermula dari sekitar pusar lalu menjalar ke perut bagian bawah.

Lokasi nyeri juga dapat berubah tergantung usia dan posisi usus buntu. Selama hamil, rasa sakit umumnya muncul di perut bagian atas karena usus buntu terdesak kehamilan.

Nyeri pada usus buntu terasa semakin parah, terutama jika penderita batuk, berjalan, atau melakukan gerakan yang menekan perut bagian bawah.

Tak hanya sakit perut di bagian kanan bawah, ciri-ciri usus buntu meradang lainnya yakni:

  • Mual dan muntah
  • Kehilangan nafsu makan
  • Demam ringan dan memburuk seiring semakin parahnya kondisi penyakit
  • Sembelit atau diare
  • Perut kembung

Penderita wajib segera berkonsultasi ke dokter jika mengalami gejala usus buntu di atas. Terlebih jika rasa nyeri tak tertahankan.

Baca juga: Adakah Cara Mengobati Usus Buntu Tanpa Operasi?

Penyebab usus buntu

Usus BuntuUinta General Surgery Usus Buntu
Melansir Cleveland Clinic, penyebab usus buntu yang pasti belum diketahui. Namun, ada beberapa pemicu peradangan atau infeksi penyebab usus buntu, di antaranya:

  1. Cedera atau trauma di perut
  2. Penyumbatan di lapisan penghubung usus buntu ke usus
  3. Infeksi saluran pencernaan
  4. Penyakit radang usus
  5. Tumor atau pertumbuhan sel abnormal di usus buntu

Penyumbatan dan gangguan di usus buntu di atas dapat menyebabkan infeksi penyebab usus buntu meradang.

Bakteri, virus, dan jamur dapat berkembang biak cepat di sana dan menyebabkan peradangan.

Peradangan ini membuat usus buntu membengkak dan berisi nanah. Jika tidak segera ditangani, usus buntu bisa pecah dan menimbulkan komplikasi serius.

Baca juga: 15 Penyebab Sakit Perut Sebelah Kanan Bawah, Tak Selalu Usus Buntu

Cara mencegah usus buntu

Hingga kini belum ada penelitian yang membuktikan beberapa perubahan gaya hidup bisa jadi cara mencegah usus buntu.

Namun, beberapa orang yang rajin makan makanan berserat tinggi seperti sayur, buah, dan biji-bijian cenderung jarang terkena penyakit usus buntu.

Selain itu, untuk mencegah usus buntu Anda disarankan untuk menjaga kadar gula tetap stabil dengan tidak mengonsumsi gula berlebihan.

Menurut Kementerian Kesehatan, anjuran konsumsi gula per hari setiap orang sebanyak 10 persen dari total energi.

Artinya, orang dengan tingkat aktivitas sedang, dianjurkan mengonsumsi gula maksimal 200 kkal, atau setara empat sendok makan, atau 50 gram per hari.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Kasus Covid-19 Kembali Naik di Asia, Ini yang Perlu Diketahui soal Varian JN.1 dan Turunannya
Health
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Kemenkes: Pengenalan Gejala Penyakit Langka dengan Cek Kesehatan Gratis
Health
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Pasangan Thalasemia Minor Sebabkan Thalasemia Mayor pada Anak
Health
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Lonjakan Kasus Covid-19 di India: Waspadai Varian Baru yang Lebih Menular
Health
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Keunggulan Ring Jantung Bioadaptor dengan Material Lentur
Health
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Kanker Serviks Stadium 4: Pengertian dan Pilihan Pengobatannya
Health
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Cloud Coffee, Minuman Tren yang Diklaim Menyehatkan: Benarkah?
Health
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Apakah Pola Makan Berperan Besar Terhadap Terjadinya Stroke? Ini Kata Dokter…
Health
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Puasa 16 Jam Selama 3 Bulan Efektif Turunkan Berat Badan Hingga Setahun Kemudian
Health
Riset FMIPA UI  Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Riset FMIPA UI Buktikan Segel Le Minerale Unggul 100 Persen Cegah Kontaminasi Debu, Bakteri, dan Jamur
Health
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
7 Cara Mengatasi Ngantuk Terus-menerus, Termasuk Makan Sehat
Health
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Pelawak Sri Sumiarsih Meninggal Akibat Sakit Ginjal, Ini Penyebabnya
Health
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Penyakit Genetik Langka yang Bikin Perut Selalu Lapar
Health
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Neurofibromatosis Tipe 1 Bisa Dicegah Turun ke Anak, Ini Kata Dokter
Health
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Apa Itu HMPV dan Bagaimana Gejalanya? Ini Penjelasan Dokter
Health
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau