KOMPAS.com - Saat pagi menjelang, tubuh Anda bersiap untuk bangun dan melepaskan lonjakan hormon.
Hormon-hormon tersebut dapat bekerja melawan insulin sehingga menyebabkan gula darah Anda sedikit naik. Kondisi ini dikenal sebagai 'fenomena fajar'.
Fenomena fajar memang bukan hal berbahaya bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan prima,
Pasalnya, tubuh Anda menghasilkan sedikit insulin untuk mengatasi masalah tersebut.
Akan tetapi, kondisi ini bisa menjadi masalah besar bagi penderita diabetes.
Baca juga: 7 Kebiasaan yang Kerap Dilakukan Penderita Depresi
Bagi penderita diabetes, fenomena fajar bermasalah karena tubuh Anda tidak mampu secara alami mengoreksi perubahan insulin pada malam hari.
Hal ini sering membuat kadar glukosa darah tinggi secara konsisten di pagi hari.
Menurut ahli endokrinologi Sana Hasan, sekitar 50 persen penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah dengan fenomena fajar.
Fenomena fajar biasanya dialami antara pukul 02.00 dini hari hingga 08.00 pagi.
Menurut data Mayo Clinic, beberapa peneliti percaya pelepasan hormon kontra-regulasi di malam hari seperti hormon pertumbuhan, kortisol, glukagon dan epinefrin.
Hormon-hormon tersebut menjadi penyebab meningkatnya resistensi insulin, yang pada akhirnya menyebabkan gula darah naik.
Meningkatnya gula darah di pagi hari juga dapat terjadi karena insulin yang tidak mencukupi di malam harinya, dosis obat anti-diabetes yang tidak mencukupi, atau mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat pada waktu tidur.
Baca juga: Jangan Anggap Sepele, Ini 5 Bahaya Anemia
Kabar baiknya, fenomena fajar ini bisa kita minimalisir dengan cara berikut:
Mengelola lonjakan glukosa sangat penting bagi penderita diabetes karena sedikit saja gula darah meningkat bisa berisiko komplikasi serius.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.