Menurunkan berat badan melibatkan berbagai varian sistem tubuh manusia yang menyimpan energi.
Baca juga: Obesitas Tingkatkan Risiko Covid-19, Begini Baiknya
Tindakan tersebut memang memiliki efek positif, seperti penurunan risiko penyakit jantung. Akan tetapi, program diet ekstrem juga menyebabkan gangguan sistem energi tubuh.
Menurunkan berat badan secara ekstrem dapat menyebabkan masalah kesehatan. Terutama bagi Anda yang berat badannya menurun drastis dalam waktu cepat.
Adanya gangguan tidur, batu empedu, dan komplikasi lain saat menjalankan program diet merupakan sinyal bahwa diet berjalan tidak baik.
Oleh sebab itu, langkah terbaik sebelum menjalankan program diet adalah berkonsultasi dengan dokter atau ahli diet.
Saat menjalankan program diet, sangat umum mendengar istilah kalori keluar VS kalori masuk. Istilah ini bertendensi menyederhanakan masalah obesitas.
Kalori memang memiliki peran signifikan bagi obesitas. Ada beberapa kandungan makanan lain, di luar protein, yang menyebabkan perubahan hormon dan meningkatkan berat badan.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BioMed Central menyatakan bahwa makan sedikit karbohidrat sambil menambah jumlah lemak dan protein yang dikonsumsi memiliki efek signifikan bagi berkurangnya berat badan daripada mengurangi asupan kalori.
Salah paham soal kalori ini juga membuat banyak orang hanya fokus pada asupan kalori dan tidak memikirkan asupan nutrisi yang lain.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.