KOMPAS.com - Selain meningkatkan rasa percaya diri, punya tubuh ideal telah terbukti meminimalisir risiko berbagai penyakit kronis.
Bahkan, kelebihan berat badan juga bisa berdampak negatif kehidupan seksual kita.
Data dari Web MD menyebutkan, kelebihan berat badan atau obesitas bisa memicu disfungsi ereksi.
Data tersebut menyebut peningkatan ukuran pinggang hanya 2,5 centimeter saja telah menurunkan kadar testeron pria sebesar 75 persen.
Padahal, kadar testeron yang rendah bisa memicu disfungsi ereksi.
Baca juga: Vaginismus: Gejala, Penyebab, hingga Cara Mengatasinya
Ada banyak faktor yang bisa memicu disfungsi ereksi, salah satunya obesitas.
Obesitas dapat meningkatkan risiko hipertensi, diabetes mellitus, hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia dan peradangan.
Semua jenis penyakit tersebut dapat menyebabkan kerusakan pembuluh darah, menurunkan testosteron dan menyebabkan peradangan umum di tubuh yang dapat memicu disfungsi ereksi.
Selain itu, pria yang mengalami obesitas cenderung memiliki kadar kolesterol yang tinggi. hipertensi,penyakit jantung, dan tekanan darah tinggi.
Hal ini terjadi karena obesitas bisa merusak lapisan dalam pembuluh (endotelium). Kerukapan lapisan dalam pembuluh ini bisa menghambat aliran darah ke penis.
Pada akhirnya, hal ini bisa menghambat fungsi ereksi di kalangan pria.
Baca juga: Tak Hanya Menyenangkan, Seks Juga Punya 5 Manfaat Kesehatan Berikut
Cara terbaik untuk mengatasi disfungsi ereksi yang dipicu obesitas adalah dengan menurunkan berat badan.
Riset telah membuktikan, pria yang berhasil menurunkan berat badan mampu meningkatkan fungsi ereksi dan kepuasan seksual.
Penelitian menunjukkan menurunkan berat badan hanya 10 persen selama periode dua bulan akan meningkatkan fungsi ereksi.
Kita bisa mendapatkan manfaat tersebut dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti mengatur pola makan dan rutin olahraga.
Baca juga: 6 Jenis Olahraga untuk Menjaga Kesehatan Sendi
Kita bisa melakukan olahraga selama 30 menit sehari. Tak perlu melakukan olahraga berat, bersepeda santai atau jalan kaki saja telah membantu kita untuk menurunkan berat badan.
Namun, akan lebih baik jika kita berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menentukan jenis olahraga yang sesuai.
Selain itu, hindari pula makanan tinggi lemak karena bisa berkontribusi pada obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Kondisi tersebut dapat menyebabkan penyempitan dan pengerasan arteri (aterosklerosis), yang juga dapat memperlambat aliran darah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.