Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Dampak Buruk Konsumsi Karbohidrat Berlebihan

Kompas.com - 12/01/2021, 10:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

The American Journal of Clinical Nutrition, karbohidrat, terutama yang bertepung seperti keripik, pasta, dan roti akan dipecah oleh air liur menjadi gula sederhana.

Baca juga: 6 Cara Mencegah Penumpukan Plak Gigi yang Bisa Sebabkan Gigi Berlubang

Sementara, bakteri di mulut dapat memakan gula ini dan menghasilkan asam yang memengaruhi pH plak, menyebabkan demineralisasi gigi, dan memicu kerusakan.

Jadi, dengarkan dokter gigi: sikat gigi setiap habis makan, terutama yang tinggi karbohidrat.

6. Otak yang lamban

Glukosa dari karbohidrat adalah sumber energi utama otak.

Tapi, kebiasaan makan terlalu banyak karbohidrat dan bahan bakar otak itu bisa menjadi bumerang.

Dalam sebuah studi yang didanai oleh National Institutes of Aging, peneliti melacak 1.230 orang berusia 70 tahun ke atas selama sekitar empat tahun dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, termasuk diet tinggi gula, memiliki risiko hampir empat kali lipat untuk mengembangkan gangguan kognitif ringan.

Asupan karbohidrat yang tinggi bisa berdampak buruk karena karbohidrat dapat memengaruhi metabolisme glukosa dan insulin.

Gula memang menjadi bahan bakar otak. Asupan sedang itu baik. Namun, kadar gula yang tinggi dapat mencegah otak menggunakan gula, mirip dengan yang bisa dilihat pada kasus diabetes tipe 2.

Baca juga: 5 Buah yang Bagus untuk Kesehatan Otak

7. Jerawat

Studi pola makan yang diterbitkan dalam Journal of the Academy of Nutrition and Dietetics, menunjukkan bahwa orang muda yang makan lebih banyak makanan manis, terutama karbohidrat olahan dengan tambahan gula serta susu dan lemak jenuh, dapat memperburuk jerawat.

Para peneliti meminta 248 (115 laki-laki, 133 perempuan) peserta berusia 18 sampai 25 tahun untuk mengisi kuesioner yang mengukur keparahan jerawat yang dilaporkan dan kebiasaan makan.

Para ahli menemukan bahwa, dibandingkan dengan peserta dengan jerawat ringan, mereka yang berjerawat sedang hingga parah melaporkan konsumsi gula tambahan, susu, dan lemak jenuh yang lebih besar.

52 persen dari semua responder menyalahkan diet mereka sebagai penyebab jerawat.

Baca juga: 10 Cara Menghilangkan Bopeng Bekas Jerawat Secara Alami

8. Picu obesitas

Melansir Live Strong, terlalu banyak karbohidrat sama dengan terlalu banyak kalori.

Dalam setiap gram karbohidrat, terkandung 4 kalori.

Kalori pada dasarnya tidaklah buruk. Kalori benar-benar dapat memberikan energi yang dibutuhkan tubuh untuk tetap aktif sepanjang hari.

Tetapi, makan terlalu banyak kalori dapat menyebabkan kenaikan berat badan karena tubuh akan menyimpan energi ekstra sebagai lemak.

Jadi, Anda perlu mengontrol porsi makanan yang mengandung karbohidrat jika ingin menghindari obesitas akibat kelebihan asupan kalori.

9. Picu diabetes

Makan terlalu banyak karbohidrat juga dapat berdampak negatif terhadap kadar gula darah.

Biasanya, gula darah berfungsi sebagai sumber energi untuk sel-sel tubuh.

Di mana, jaringan tubuh dapat mengambil gula dalam aliran darah dan mengubahnya menjadi energi yang dapat digunakan untuk hidup aktif.

Tetapi karbohidrat olahan berupa gula atau karbohidrat "putih", seperti nasi putih, roti putih, dan pasta dapat dicerna dengan cepat dan dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah.

Baca juga: 12 Cara Mencegah Diabetes Tipe 2 yang Baik Dilakukan

Tubuh sebenarnya dapat merespons dengan melepaskan hormon untuk menurunkan kadar gula darah, tetapi seringkali berakhir dengan kompensasi berlebihan.

Seiring berjalannya waktu, makan terlalu banyak karbohidrat dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengontrol kadar gula darah secara negatif.

Orang-orang yang mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, yaitu satu poris penuh makanan kaya karbohidrat dapat menyebabkan lonjakan gula darah hingga menghadapi risiko lebih tinggi terkena diabetes tipe-2, menurut Harvard School of Public Health.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com