Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Pembalut Idealnya Tiap Berapa Jam Saat Haid?

Kompas.com - 11/01/2021, 20:02 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Pembalut wanita adalah salah satu alat yang digunakan untuk menampung darah haid.

Terdapat beberapa jenis pembalut wanita. Ada yang bermodel ramping, lebar, tebal, tipis, memiliki bantalan sayap, sampai dirancang lebih panjang untuk mencegah kebocoran saat menstruasi.

Tak hanya beragam model, pembalut wanita memiliki beragam jenis. Ada yang dibuat sekali pakai dan jenis pembalut kain yang dapat digunakan secara berulang.

Terlepas dari beragam jenisnya, pembalut wanita perlu diganti secara berkala demi menjaga kebersihan dan kesehatan.

Baca juga: Ciri-ciri Nyeri Haid yang Normal dan Tidak Normal

Ganti pembalut idealnya tiap berapa jam sekali?

Dilansir dari Kid’sHealth, pembalut perlu diganti secara berkala untuk mencegah penumpukan bakteri, bau, dan darah haid bocor.

Sejumlah wanita ada yang baru rajin mengganti pembalut hanya saat darah haid yang keluar cukup banyak.

Padahal, selama menstruasi idealnya ganti pembalut perlu dilakukan tiap tiga sampai empat jam sekali. Tak terkecuali saat darah haid tinggal sedikit. Prinsipnya, pembalut yang lebih sering diganti, lebih sehat.

Sebelum tidur saat haid, wanita perlu menggunakan pembalut bersih untuk digunakan istirahat semalaman atau paling lama selama enam jam. Segera ganti dengan pembalut bersih saat bangun tidur.

Pembalut yang tak kunjung diganti lebih dari lima jam umumnya sudah mengeluarkan bau tak sedap.

Sebelum muncul bau tak sedap, ada baiknya wanita sudah lebih dulu menggunakan pembalut yang bersih.

Baca juga: 10 Penyebab Haid Terlambat Selain Hamil

Waspadai sindrom syok toksik

Ilustrasi pusingShutterstock/jaojormami Ilustrasi pusing
Penggunakan pembalut yang tidak higienis dapat meningkatkan risiko sindrom syok toksik. Kendati langka, namun penyakit ini berbahaya.

Melansir Verywell Health, bakteri dapat tumbuh pada pembalut atau tampon yang tak kunjung diganti.

Lebih lama pembalut digunakan, bakteri yang berkembang di sana semakin banyak.

Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam tubuh melalui vagina. Lalu menyerang aliran darah, melepaskan racun, dan menyebabkan penyakit yang berdampak fatal.

Bakteri yang berpotensi fatal terkait sindrom syok toksik menstruasi adalah jenis Staphylococcus aureus atau streptococcus grup A.

Baca juga: Kenapa Saat Haid Perut Rentan Sakit, Kembung, dan Sering Kentut?

Setiap wanita yang sedang haid perlu memahami gejala sindrom syok toksik.

Gejala penyakit ini umumnya muncul dalam waktu tiga sampai empat hari sejak haid dimulai. Tanda dan gejalanya antara lain:

  • Demam, terkadang sampai menggigil
  • Detak jantung cepat
  • Tekanan darah rendah, terkadang sampai pusing saat berdiri setelah duduk
  • Kulit berubah warna seperti terbakar sinar matahari
  • Muncul kemerahan pada jaringan mulut, mata, atau vagina

Gejala sindrom syok toksik yang kurang umum lainnya yakni muntah, diare, dan nyeri otot.

Jika wanita mengalami gejala di atas saat haid, segera dapatkan perawatan medis.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau