KOMPAS.com - Mengonsumsi karbohidrat bisa menjadi hal membahayakan bagi penderita diabetes.
Pasalnya, karbohidrat bisa memicu glukosa atau kadar gula darah meningkat tajam daripada jenis makanan lainnya.
Itu sebabnya, mereka yang telah didiagnosis mengalami diabetes disarankan untuk mengurangi asupan karbohidrat untuk menstabilkan kadar gula darah.
Baca juga: 5 Cara Terapkan Gaya Hidup Sehat untuk Cegah Penyakit Kronis
Sayangnya, belum ada standar yang jelas berapa asupan karbohidrat yang bisa dikonsumsi penderita diabetes.
Kebutuhan karbohidrat tiap orang memang berbeda-beda, tergantung tingkat aktivtas, berat badan, tujuan kesehatan, dan berbagai faktor lainnya.
Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk menghitung jumlah karbohidrat yang tepat bagi penderita diabetes adalah dengan mengidentifikasi makanan mana yang mengandung karbohidrat.
Perhatikan juga seberapa cepat karbohidrat dalam makanan tersebut dapat meningkatkan gula darah.
Itu sebabnya, penderita diabetes harus benar-benar mengatur pola makannya.
Untuk memastikan tidak terjadi lonjakan gula darah, penderita diabetes harus memilih makanan dengan kandungan indeks glikemik yang rendah.
Indeks glikemik adalah angka yang menunjukan potensi peningkatan gula darah dari karbohidrat dalam suatu makanan.
Makanan dianggap memiliki indeks glikemik rendah bila memiliki skor di bawah 55.
Sedankan makanan dengan skor di atas 70 sudah termasuk memiliki indeks glikemik yang tinggi dan harus dihindari oleh penderita diabetes.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi bisa berupa makanan olahan, makanan tinggi gula, pati, minuman beralkohol, pasta, sayuran mengandung zat tepung.
Mengonsumsi makanan rendah kabohidrat memang terbukti dapat menurunkan gula darah dan meningkatkan kesehatan tubuh pada penderita diabetes.
Menurut data American Diabetes Association, asupan karbohidrat ideal untuk setiap orang harus mempertimbangkan preferensi makanan dan kondisi metabolisme.