Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yang Perlu Kita Tahu tentang Mutasi Virus Corona

Kompas.com - 13/01/2021, 14:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa negara telah menemukan adanya mutasi virus corona yang menjadi penyebab penyebaran Covid-19.

Menurut ahli mikorbiologi dan patologi Daniel Rhoads, mutasi virus corona ini memang hal yang mengkhawatirkan namun umum terjadi.

"Virus bermutasi secara konstan. Hal ini terutama berlaku untuk virus yang mengandung RNA sebagai materi genetiknya, seperti virus corona dan virus influenza," ucapnya.

Semua virus terdiri dari satu bundel materi genetik (baik DNA atau RNA) yang dilapisi oleh lapisan pelindung protein.

Baca juga: Waspadai 4 Hal Penyebab Kolesterol Tinggi

Proses penggandaan diri yang dilakukan virus sesekali bisa terjadi kesalahan. Hal inilah yang menyebabkan mutasi.

Seringkali, mutasi sangat kecil sehingga tidak secara signifikan memengaruhi cara kerja virus, atau membuat virus semakin lemah," kata Rhoads.

Akan tetapi, mutasi juga bisa membantu virus menggandakan dirinya atau masuk ke sel tubuh manusia dengan lebih mudah.

“Jika kesalahan genetik yang menguntungkan ini terjadi saat virus bereplikasi, maka kesalahan tersebut diturunkan dan akhirnya menjadi bagian dari genom normal virus,” ucap Rhoads.

Mutasi virus bisa terakumulasi dari waktu ke waktu dan menyebabkan munculnya varian baru dari virus tersebut.

Mutasi virus corona

Menurut data Cleveland Clinic, ada dua varian virus corona yang muncul akhir-akhir ini.

Masing-masing varian tersebut memiliki rangkaian mutasinya sendiri.

Akan tetapi, keduanya mengandung perubahan kecil pada bagian ujung protein yang membantu virus corona menempel pada sel tubuh manusia.

Hal yang paling mengkhawatirkan dari varian baru virus corona ini adalah penularannya yang lebih cepat.

"Hal ini mengkhawatirkan karena menyebabkan virus dapat menyebar dengan lebih mudah,” kata Rhoads.

Sulit untuk mengukur secara tepat seberapa besar dampak varian baru terhadap pandemi ini karena ada banyak faktor yang berkontribusi pada kecepatan virus menyebar, termasuk perilaku manusia.

Baca juga: 5 Bahaya Terlalu Banyak Minum Teh

Tetapi varian baru yang muncul diinggris di perkirakan 50 persen lebih menular daripada varian virus corona yang sebelumnya.

Sejauh ini, para ahli mengatakan tidak ada bukti yang jelas bahwa varian virus baru ini lebih mematikan, menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau akan membuat vaksin COVID-19 tidak efektif.

Namun, ada kemungkinan hal itu bisa berubah seiring waktu karena mutasi adalah perubahan kecil dalam susunan genetik virus yang terakumulasi dari waktu ke waktu.

Tetapi, strain varian yang terdeteksi saat ini masih terlihat sangat mirip dengan strain asli yang menjadi awal penyebab pandemi pandemi dan digunakan untuk mengembangkan serta menguji vaksin.

Perubahan yang terus terjadi pada virus corona ini masih trus diteliti oleh para ahli di seluruh dunia.

Dengan munculnya varian baru ini, masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dan tetap patuh pada protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, membatasi kontak dekat dengan orang lain dan bersedia melakukan vaksinasi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau