Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/01/2021, 08:06 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Radang amandel atau tonsilitis adalah kondisi medis yang tak layak disepelekan.

Pasalnya, radang amandel bisa menjadi semakin parah dan terus kambuh jika tidak segera ditangani.

Melansir Mayo Clinic, peradangan atau pembengkakan amandel akibat tonsilitis yang sering terjadi atau berkelanjutan (kronis) dapat menyebabkan sejumlah komplikasi.

Baca juga: 13 Gejala Amandel yang Perlu Diwaspadai

Ini termasuk:

  • Kesulitan bernapas
  • Gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea obstruktif)
  • Infeksi yang menyebar jauh ke dalam jaringan sekitarnya (selulitis tonsil)
  • Infeksi yang menghasilkan kumpulan nanah di belakang tonsil (abses peritonsillar)

Sementara, jika tonsilitis yang disebabkan oleh streptokokus grup A maupun strain bakteri Streptococcus lainnya tidak diobati atau jika pengobatan antibiotik tidak dilakukan secara tuntas, penderita tonsilitis memiliki peningkatan risiko gangguan langka seperti:

  • Demam rematik, kondisi peradangan serius yang dapat mempengaruhi jantung, persendian, sistem saraf, dan kulit
  • Komplikasi demam scarlet, infeksi streptokokus yang ditandai dengan ruam yang menonjol
  • Peradangan ginjal (glomerulonefritis poststreptokokus)
  • Artritis reaktif poststreptokokus, yakni suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi

Pada kasus tonsilitis kronis atau berulang, biasanya tindakan pembedahan untuk mengangkat amandel akan disarankan oleh dokter.

Baca juga: 3 Penyebab Amandel yang Perlu Diwaspadai

Operasi amandel atau tonsilektomi juga kemungkinan akan dianjurkan kepada penderita yang mengalami kasus di mana tonsilitis menyebabkan komplikasi atau gejalanya tidak membaik.

Jika seseorang pernah mengalami tonsilitis atau radang tenggorokan setidaknya 5-7 kali dalam setahun terakhir, operasi amandel dapat membantu.

Mengingat ada banyak ketidaknyaman atau masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan, penyakit radang amandel kiranya patut dicegah sejak dini.

Cara mencegah amandel

Merangkum Cleveland Clinic maupun WebMD, mengingat kuman penyebab tonsilitis virus dan tonsilitis bakteri menular, jadi langkah pencegahan terbaik adalah dengan mempraktikkan kebersihan yang baik.

Apa saja yang baik dilakukan?

  1. Sering-seringlah mencuci tangan, terutama sebelum menyentuh hidung atau mulut
  2. Hindari berbagi makanan, minuman, atau perkakas maupun barang pribadi, seperti sikat gigi dengan siapa pun
  3. Ganti sikat gigi secara teratur 
  4. Menjaga jarak dari seseorang yang mengalami sakit tenggorokan atau penderita radang amandel

Baca juga: 3 Cara Mengobati Amandel Secara Alami dan dengan Bantuan Obat

Perlu diingat, tonsilitis paling sering menyerang anak-anak antara usia pra-sekolah dan pertengahan remaja.

Hal ini mungkin terjadi karena fungsi amandel sebagai garis pertahanan pertama kekebalan terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut masih dominan pada seseorang sebelum memasuki masa pubertas.

Fungsi ini diketahui dapat membuat amandel sangat rentan terhadap infeksi dan peradangan.

Sementara, setelah pubertas, fungsi kekebalan amandel secara otomatis akan menurun -faktor yang mungkin menyebabkan kasus tonsilitis jarang terjadi pada orang dewasa.

Selain itu, anak-anak ketika masuk sekolah, cenderung berhubungan dekat dengan teman sebayanya sehingga lebih mungkin terserang virus atau bakteri yang dapat menyebabkan radang amandel.

Maka dari itu, ajari anak juga untuk:

  • Cuci tangannya secara menyeluruh dan sering, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • Hindari berbagi makanan, gelas minum, botol air atau peralatan makan
  • Ganti sikat giginya setelah didiagnosis radang amandel

Sementara, untuk membantu anak mencegah penyebaran infeksi bakteri atau virus ke orang lain, lakukan hal berikut:

  • Jaga anak tetap di rumah saat dia sakit
  • Tanyakan kepada dokter kapan anak boleh kembali ke sekolah
  • Ajari anak untuk batuk atau bersin ke tisu atau setidaknya ke sikunya
  • Ajari anak untuk mencuci tangannya setelah bersin atau batuk

Baca juga: Amandel: Gejala, Penyebab, Komplikasi, dan Cara Mengobati

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau