Selama hidup Anda normal, Anda mungkin mengalami amenore karena alasan alami, seperti:
Beberapa wanita yang mengonsumsi pil KB mungkin tidak mengalami menstruasi.
Bahkan, setelah menghentikan kontrasepsi oral, mungkin diperlukan beberapa saat sebelum ovulasi dan menstruasi biasa kembali.
Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore, seperti halnya beberapa jenis alat kontrasepsi.
Baca juga: 3 Penyebab Pubertas Dini pada Anak Gadis yang Perlu Diwaspadai
2. Efek samping pengobatan
Obat-obatan tertentu diketahui dapat menyebabkan periode menstruasi berhenti.
Beberapa jenis obat tersebut, yakni:
3. Faktor gaya hidup
Terkadang faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada amenore, misalnya:
Berat badan yang terlalu rendah, yakni sekitar 10 persen di bawah berat badan normal dapat mengganggu banyak fungsi hormonal dalam tubuh dan berpotensi menghentikan ovulasi.
Wanita yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia sering kali berhenti menstruasi karena perubahan hormonal yang tidak normal ini.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Wanita yang berpartisipasi dalam aktivitas yang membutuhkan latihan ketat, seperti balet bisa jadi mengalami gangguan siklus menstruasi.
Beberapa faktor bergabung berkontribusi pada hilangnya periode pada atlet, termasuk lemak tubuh yang rendah, stres, dan pengeluaran energi yang tinggi.
Stres mental dapat mengubah fungsi hipotalamus (area otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi) untuk sementara.
Akibatnya, ovulasi dan menstruasi bisa berhenti. Periode menstruasi yang teratur biasanya dapat berlanjut setelah stres berkurang.
4. Ketidakseimbangan hormonal
Banyak jenis masalah medis yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, termasuk:
PCOS dapat menyebabkan tingkat hormon yang relatif tinggi dan berkelanjutan, daripada tingkat fluktuasi yang terlihat pada siklus menstruasi normal.
Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, termasuk amenore.