KOMPAS.com - Amenorrhea atau amenore adalah kondisi pada wanita ketika tidak mengalami menstruasi selama tahun-tahun reproduksi, antara masa pubertas dan menopause.
Amenore bukan termasuk penyakit dan bukan berarti seseorang mandul, tapi bisa jadi itu pertanda masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.
Pada masa pubertas, haid dimulai, kemudian biasanya akan terus terjadi sekitar sebulan sekali hingga wanita berusia 50 tahun.
Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Nyeri Haid Secara Alami dan dengan Bantuan Obat
Pada usia sekitar 50 tahun, menstruasi bberhenti sama sekali dan masa menopause dimulai.
Selama kehamilan, menstruasi juga berhenti dan biasanya juga berhenti saat menyusui.
Jika menstruasi tidak terjadi pada saat wanita biasanya mengharapkannya, ini adalah amenore.
Melansir Medical News Today, terdapat dua jenis amenore yang dapat dikenali, yakni amenore primer dan amenore sekunder.
Apa bedanya?
Amenhorrea primer adalah saat menstruasi tidak dimulai selama masa pubertas.
Menurut National Institutes of Health, jika menstruasi tidak dimulai pada usia 16 tahun, orang tersebut harus mencari bantuan medis.
Amenore primer dilaporkan jarang terjadi. Konisi ini diperkirakan hanya mempengaruhi kurang dari 0,1 persen individu.
Baca juga: Penyebab Sakit Perut Saat Haid dan Cara Mengatasinya
Amenore sekunder adalah saat menstruasi sudah dimulai, tetapi kemudian berhenti terjadi.
Hal ini normal selama kehamilan atau saat menyusui, tetapi mungkin juga berarti ada masalah.
Satu periode haid yang hilang biasanya bukan pertanda adanya masalah kesehatan, meski banyak orang akan meminta tes kehamilan jika hal ini terjadi.
Seorang dokter akan mempertimbangkan amenore sekunder jika seseorang:
Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil
Amenore dapat terjadi karena berbagai alasan.
Beberapa di antaranya normal selama hidup seorang wanita, sementara yang lain mungkin merupakan efek samping pengobatan atau tanda masalah medis.
Merangkum Mayo Clinic, berikut ini adalah beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab amenore untuk diketahui:
1. Amenore alami
Selama hidup Anda normal, Anda mungkin mengalami amenore karena alasan alami, seperti:
Beberapa wanita yang mengonsumsi pil KB mungkin tidak mengalami menstruasi.
Bahkan, setelah menghentikan kontrasepsi oral, mungkin diperlukan beberapa saat sebelum ovulasi dan menstruasi biasa kembali.
Kontrasepsi yang disuntikkan atau ditanamkan juga dapat menyebabkan amenore, seperti halnya beberapa jenis alat kontrasepsi.
Baca juga: 3 Penyebab Pubertas Dini pada Anak Gadis yang Perlu Diwaspadai
2. Efek samping pengobatan
Obat-obatan tertentu diketahui dapat menyebabkan periode menstruasi berhenti.
Beberapa jenis obat tersebut, yakni:
3. Faktor gaya hidup
Terkadang faktor gaya hidup dapat berkontribusi pada amenore, misalnya:
Berat badan yang terlalu rendah, yakni sekitar 10 persen di bawah berat badan normal dapat mengganggu banyak fungsi hormonal dalam tubuh dan berpotensi menghentikan ovulasi.
Wanita yang mengalami gangguan makan, seperti anoreksia atau bulimia sering kali berhenti menstruasi karena perubahan hormonal yang tidak normal ini.
Baca juga: 3 Cara Mengukur Obesitas, Mana yang Terbaik?
Wanita yang berpartisipasi dalam aktivitas yang membutuhkan latihan ketat, seperti balet bisa jadi mengalami gangguan siklus menstruasi.
Beberapa faktor bergabung berkontribusi pada hilangnya periode pada atlet, termasuk lemak tubuh yang rendah, stres, dan pengeluaran energi yang tinggi.
Stres mental dapat mengubah fungsi hipotalamus (area otak yang mengontrol hormon yang mengatur siklus menstruasi) untuk sementara.
Akibatnya, ovulasi dan menstruasi bisa berhenti. Periode menstruasi yang teratur biasanya dapat berlanjut setelah stres berkurang.
4. Ketidakseimbangan hormonal
Banyak jenis masalah medis yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, termasuk:
PCOS dapat menyebabkan tingkat hormon yang relatif tinggi dan berkelanjutan, daripada tingkat fluktuasi yang terlihat pada siklus menstruasi normal.
Baca juga: Haid Tidak Teratur? Waspadai PCOS Penyebab Sulit Hamil
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif (hipertiroidisme) atau kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme) dapat menyebabkan ketidakteraturan menstruasi, termasuk amenore.
Tumor non-kanker (jinak) di kelenjar pituitari (organ kecil yang berada di bawah otak) dapat mengganggu pengaturan hormonal menstruasi.
Menopause biasanya dimulai sekitar usia 50 tahun. Namun, bagi beberapa wanita, suplai telur ovarium berkurang sebelum usia 40 tahun, dan menstruasi berhenti.
Baca juga: 4 Cara Deteksi Dini Kanker Serviks
5. Masalah struktural pada organ seksual
Masalah pada organ seksual itu sendiri juga bisa menyebabkan amenore.
Contohnya termasuk:
Sindrom Asherman, suatu kondisi di mana jaringan parut menumpuk di lapisan rahim, terkadang dapat terjadi setelah dilatasi dan kuretase, operasi caesar, atau pengobatan untuk fibroid rahim.
Jaringan parut di rahim dan leher rahim dapat mencegah penumpukan normal dan pelepasan lapisan rahim.
Terkadang masalah muncul selama perkembangan janin yang menyebabkan seorang anak perempuan dilahirkan tanpa bagian utama dari sistem reproduksinya, seperti rahim, leher rahim, atau vagina.
Karena sistem reproduksinya tidak berkembang secara normal, seorang wanita tidak bisa mendapatkan siklus menstruasi.
Baca juga: Berapa Lama Telat Haid yang Normal?
Obstruksi pada vagina dapat mencegah perdarahan menstruasi yang terlihat.
Mungkin ada selaput atau dinding di vagina yang menghalangi aliran darah dari rahim dan leher rahim.
Seorang wanita sebaiknya segera menghubungi dokter jika telah melewatkan setidaknya tiga periode menstruasi berturut-turut, atau jika belum pernah mengalami menstruasi padahal sudah berusia 15 tahun atau lebih.
Hal itu dikarenakan, amenore dapat menimbulkan komplikasi yang kiranya tak layak dianggap remeh, yakni infertilitas atau kemandulan dan osteoporosis atau melemahnya tulang.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko amenore mungkin termasuk:
Jika wanita lain dalam keluarga pernah mengalami amenore, Anda mungkin mewarisi kecenderungan untuk masalah tersebut.
Baca juga: 5 Cara Mencegah Anemia saat Haid
Jika Anda memiliki kelainan pola makan, seperti anoreksia atau bulimia, Anda berisiko lebih tinggi terkena amenore.
Latihan atletik yang ketat dapat meningkatkan risiko amenore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.