Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala dan Penyebab Penyumbatan Kotoran Telinga yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 14/02/2021, 20:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis


KOMPAS.com - Penyumbatan kotoran telinga dapat terjadi ketika kotoran telinga (serumen) menumpuk di telinga atau menjadi terlalu sulit untuk dibersihkan secara alami.

Kotoran telinga sebenarnya adalah bagian bermanfaat dan produk alami dari pertahanan tubuh.

Serumen hasil produksi dari klenjar minyak di liang telinga ini malah berfungsi untuk melindungi telinga, seperti:

  • Berperan memerangkap debu atau partikel kecil lainnya
  • Menghambat pertumbuhan kuman
  • Termasuk menjaga agar air tidak masuk ke dalam telinga

Baca juga: Ini Cara Membersihkan Telinga yang Tepat Menurut Dokter THT

Namun, jika penyumbatan kotoran telinga menjadi masalah, yakni menimbulkan ketidaknyamanan dan mengganggu pendengaran, Anda atau dokter dapat mengambil langkah sederhana untuk menghilangkan serumen dengan aman.

Ciri-ciri penyumbatan kotoran telinga

Kondisi penyumbatan kotoran telinga dapat dikenali untuk kemudian diatasi.

Merangkum Mayo Clinic, tanda dan gejala penyumbatan kotoran telinga mungkin termasuk:

  • Sakit telinga
  • Perasaan penuh di telinga yang terkena
  • Sensasi telinga berdenging (tinnitus)
  • Penurunan pendengaran di telinga yang terkena
  • Pusing
  • Batuk

Lantas, kapan harus ke dokter dengan dugaan penyumbatan kotoran telinga?

Jika Anda mengalami tanda dan gejala penyumbatan kotoran telinga, Anda dapat membicarakan kondisi tersebut dengan dokter.

Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat

Tanda dan gejala penyumbatan kotoran telinga bisa juga menunjukkan kondisi lain.

Anda mungkin berpikir Anda dapat menangani kotoran telinga Anda sendiri.

Tetapi, tidak ada cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki kotoran telinga yang berlebihan tanpa meminta bantuan seseorang, biasanya dokter untuk memeriksa telinga Anda.

Memiliki tanda dan gejala, seperti sakit telinga atau penurunan pendengaran, tidak selalu berarti Anda mengalami penumpukan kotoran.

Di mana, ada kemungkinan Anda memiliki kondisi medis lain yang melibatkan telinga Anda yang mungkin memerlukan perhatian lebih.

Pengangkatan serumen menumpuk di telinga paling aman dilakukan oleh dokter spesialis telinga hidung tenggorokan (THT).

Saluran telinga dan gendang telinga Anda halus dan mudah rusak karena kotoran telinga berlebih.

Baca juga: 8 Penyebab Telinga Gatal dan Cara Mengatasinya dengan Tepat

Jangan mencoba mengeluarkan kotoran telinga sendiri dengan perangkat apa pun yang ditempatkan di liang telinga Anda, terlebih jika Anda pernah menjalani operasi telinga, memiliki lubang (perforasi) di gendang telinga, atau mengalami sakit telinga atau drainase.

Anak-anak biasanya mendapatkan pemeriksaan telinga sebagai bagian dari pemeriksaan medis apa pun.

Jika perlu, dokter dapat menghilangkan kotoran telinga berlebih dari telinga anak Anda saat jadwal periksa.

Penyebab penyumbatan kotoran telinga

Kotoran di telinga Anda disekresikan oleh kelenjar di kulit yang melapisi bagian luar saluran telinga.

Serumen dan rambut kecil di bagian ini berfungsi untuk memerangkap debu dan partikel asing lainnya yang dapat merusak struktur yang lebih dalam, seperti gendang telinga.

Merangkum Medical News Today, pada kebanyakan orang, sejumlah kecil kotoran telinga secara teratur akan masuk ke lubang telinga, di mana kotoran bakal hilang atau keluar saat kotoran baru dikeluarkan untuk menggantikannya.

Baca juga: Gendang Telinga Pecah: Gejala, Penyebab, dan Cara Mengobati

Jika Anda memproduksi serumen dalam jumlah berlebihan atau jika kotoran telinga tidak dibersihkan secara efektif, kotoran dapat menumpuk dan menyumbat saluran telinga Anda.

Penyumbatan kotoran telinga biasanya terjadi ketika orang mencoba membersihkan telinga mereka sendiri dengan menempatkan cotton bud atau benda lain di telinga.

Padahal, aksi ini sering kali hanya mendorong kotoran lebih dalam ke dalam telinga, daripada membuangnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau