KOMPAS.com – Gendang telinga pecah adalah keadaan di mana terdapat lubang atau robekan pada jaringan tipis yang memisahkan saluran telinga luar dengan telinga tengah.
Gendang telinga dapat disebut juga sebagai membran timpani.
Gendang telinga sendiri memiliki fungsi menerima getaran suara dari luar untuk kemudian dihantarkan ke pusat penangkap suara yang disebut dengan koklea atau rumah siput.
Baca juga: Telinga: Fungsi, Bagian, dan Cara Menjaga agar Tetap Sehat
Maka dari itu, gendang telinga yang pecah dapat menyebabkan gangguan pendengaran.
Gendang telinga pencah juga dapat membuat telinga tengah menjadi rentan terhadap infeksi.
Melansir Mayo Clinic, gendang telinga yang pecah biasanya sembuh dalam beberapa minggu tanpa pengobatan.
Pada kondisi bebas infeksi, gendang telinga biasanya bisa menutup dengan sendirinya.
Tetapi, terkadang membutuhkan tambalan atau perbaikan bedah untuk menyembuhkan.
Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala gendang telinga pecah yang bisa diwaspadai:
Hubungi dokter jika Anda mengalami tanda atau gejala gendang telinga pecah di atas.
Ini penting mengingat telinga bagian tengah dan dalam Anda terdiri dari struktur halus yang sensitif terhadap cedera atau penyakit.
Baca juga: 14 Makanan yang Mengandung Vitamin C Tinggi
Jika gendang telinga dipastikan pecah permanen, bagian-bagian itu lebih mudah terserang kuman dan mengalami infeksi yang menyakitkan.
Ada beragam hal yang bisa menjadi penyebab gendang telinga pecah atau berlubang.
Berikut beberapa di antaranya:
1. Infeksi telinga tengah (otitis media)
Infeksi telinga tengah sering kali menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah.
Tekanan dari cairan ini bisa menyebabkan gendang telinga pecah.
Baca juga: 18 Makanan yang Mengandung Vitamin E Tinggi
2. Barotrauma
Barotrauma adalah tekanan yang diberikan pada gendang telinga saat tekanan udara di telinga tengah dan tekanan udara di lingkungan tidak seimbang.
Jika tekanannya besar, gendang telinga Anda bisa pecah.
Barotrauma paling sering disebabkan oleh perubahan tekanan udara yang berhubungan dengan perjalanan udara.
Peristiwa lain yang dapat menyebabkan perubahan tekanan secara tiba-tiba dan mungkin gendang telinga pecah, termasuk selam scuba dan hembusan langsung ke telinga, seperti benturan kantung udara mobil.