KOMPAS.com - Banyak pasangan yang ragu-ragu untuk berhubungan seks saat hamil.
Sebagian di antara mereka khawatir bercinta bisa membahayakan kehamilan atau janin di dalam kandungan
Seks saat hamil yang normal umumnya aman sepanjang kehamilan. Pasangan boleh berhubungan seks, kecuali apabila ibu hamil kandungannya bermasalah atau merasa tidak nyaman.
Sebelum mengulas posisi seks saat hamil yang aman, kenali lebih dulu perbedaan berhubungan seks saat hamil dan tidak hamil.
Baca juga: 6 Posisi Bercinta Bagi Pasangan yang Sedang Mendambakan Momongan
Tubuh ibu hamil mengalami beberapa perubahan signifikan sepanjang kehamilan.
Dilansir dari Parents, volume darah ibu hamil meningkat sekitar 40 persen selama hamil.
Hal itu membuat payudara membesar dan seluruh zona sensitif rangsangan seksual ibu hamil jadi lebih peka.
Dengan kondisi seperti itu, ibu hamil bisa mendapatkan orgasme yang lebih intens bahkan berulang ketimbang saat berhubungan seks dalam kondisi tidak hamil.
Pada trimester awal kehamilan, ibu hamil ada kalanya mengalami penurunan nafsu seks karena serangan mual dan tubuhnya belum dapat beradaptasi dengan perubahan di awal kehamilan.
Demikian juga dengan trimester akhir atau menjelang persalinan. Banyak di antara ibu hamil kehilangan selera bercinta karena tubuhnya pegal, berat menyangga beban bayi, dan gugup menghadapi persalinan.
Sedangkan pada trimester kedua kehamilan, ibu hamil yang mulai bisa beradaptasi dengan ritme mengandung buah hati biasanya sudah bisa menikmati seks.
Baca juga: 5 Posisi Bercinta untuk Bakar Kalori Lebih Banyak
Banyak pasangan takut berhubungan seks saat hamil memengaruhi janin di dalam kandungan atau menyebabkan keguguran.
Namun, para calon orangtua tak perlu khawatir berlebihan. Berhubungan seks tidak menyebabkan keguguran.
Jangan khawatir, penis pria tidak bisa menjangkau janin di dalam kandungan karena bayi letaknya tidak di dalam vagina.
Janin berada di ruang khusus di dalam dinding rahim yang kokoh, serta terlindungi cairan ketuban.