Diare berulang dapat menyebabkan fisura ani berkembang.
Baca juga: 7 Penyebab Diare Kronis dan Cara Mengatasinya
3. Kejang otot
Para ahli percaya bahwa kejang otot sfingter ani dapat meningkatkan risiko terjadinya fisura ani.
Kejang adalah gerakan otot menyentak yang singkat dan otomatis, saat otot tiba-tiba menegang.
Kejang otot juga dapat mengganggu proses penyembuhan fisura ani.
4. Kehamilan dan persalinan
Wanita hamil memiliki risiko lebih tinggi mengalami fisura ani menjelang akhir kehamilan mereka.
Lapisan anus juga bisa robek saat melahirkan.
5. Infeksi menular seksual (IMS)
Sejumlah IMS atau penyakit menular seksual (PMS) terkait dengan risiko lebih tinggi mengalami fisura ani.
Contohnya termasuk sifilis, HIV, HPV (human papillomavirus), herpes, dan Chlamydia.
Baca juga: 12 Penyakit Menular Seksual yang Harus Diwaspadai
6. Kondisi yang mendasari
Beberapa kondisi yang mendasari, seperti penyakit Crohn, kolitis ulserativa, dan penyakit radang usus lainnya dapat menyebabkan ulkus terbentuk di area anus.
7. Anal seks
Dalam kasus yang jarang, anal seks dapat menyebabkan fisura ani.