Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Penyebab Fisura Ani, Robekan di Lapisan Anus yang Perlu Diwaspadai

Kompas.com - 01/03/2021, 14:05 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Perlu diketahui, terdapat dua cincin otot (sfingter) yang mengontrol anus, yakni cincin luar dikontrol secara sadar, sedangkan cincin bagian dalam tidak.

Sfingter bagian dalam ini berada di bawah tekanan konstan.

Para ahli percaya bahwa, jika tekanan terlalu banyak, sfingter bagian dalam mungkin kejang, mengurangi aliran darah, meningkatkan risiko celah atau sobekan.

Baca juga: Bahaya Anal Seks, Picu Berbagai Penyakit hingga Kanker Anus

Faktor risiko fisura ani

Fisura ani dapat menyerang orang dari segala usia atau maupun jenis kelamin.

Tapi, fisura ani adalah penyebab paling umum dari perdarahan rektal pada bayi dan anak-anak.

Dengan kondisi ini, beberapa anak mungkin akan melihat darah merah cerah ada di tinja dan kertas toilet.

Dalam kebanyakan kasus, fisura ani untungnya dilaporkan dapat sembuh tanpa perlu perawatan medis atau pembedahan.

Krim topikal, supositoria, atau keduanya, dan obat penghilang rasa sakit yang dijual bebas (OTC) dapat membantu meringankan gejala.

Namun, beberapa orang mungkin mengalami masalah kronis jika luka tidak sembuh dengan benar.

Fisura ani yang berlangsung kurang dari 6 minggu disebut fisura ani akut.

Sedangkan, fisura ani kronis memiliki gejala lebih dari 6 minggu.

Fisura ani primer tidak memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi, sedangkan fisura ani sekunder memiliki penyebab yang dapat diidentifikasi.

Baca juga: 12 Penyebab Susah BAB, Bukan Hanya Sembelit

Cara mencegah fisura ani

Melansir Health Line, fisura ani tidak selalu dapat dicegah, tetapi seseorang bisa mengurangi risiko terkena kondisi tersebut dengan melakukan tindakan pencegahan.

Ini mungkin termasuk:

  • Menjaga area anus tetap kering
  • Membersihkan area anus dengan lembut dengan sabun lembut dan air hangat
  • Minum banyak cairan, makan makanan berserat, dan olahraga teratur untuk menghindari sembelit
  • Mengobati diare dengan segera
  • Sering mengganti popok bayi

Baca juga: 20 Makanan yang Mengandung Serat Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau