Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/03/2021, 14:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Batu empedu pigmen terbentuk saat kantong empedu tidak dapat memecah kelebihan bilirubin. Batu keras ini sering kali berwarna coklat tua atau hitam.

3. Empedu terkonsentrasi karena kantong empedu penuh

Kantung empedu perlu mengosongkan empedu agar sehat dan berfungsi dengan baik.

Jika gagal mengosongkan isi empedu, empedu menjadi terlalu terkonsentrasi, yang menyebabkan terbentuknya batu.

Lantas, apakah batu empedu berbahaya?

Melansir Top Doctors, kebanyakan batu empedu tidak berbahaya. Tetapi, batu empedu bisa menjadi berbahaya.

Batu empedu dapat menimbulkan bahaya jika menghalangi kantong empedu dan aliran empedu yang melewatinya.

Baca juga: Benarkah Wanita Lebih Rentan Derita Penyakit Batu Empedu?

Dalam hal ini, penderita bisa terkena infeksi di dalam kantong empedu. Inilah yang dikenal sebagai kolesistitis yang bisa bersifat akut atau kronis (berlangsung lama).

Batu empedu yang keluar dari kantong empedu biasanya mengalir melalui saluran empedu.

Jika batu empedu tersangkut di empedu, ini dapat menyebabkan jaundice atau penyakit kuning.

Penyakit kuning berarti menguningnya mata dan menghasilkan urine berwarna kuning gelap.

Batu empedu juga dapat mengiritasi pankreas dan menyebabkan pankreatitis.

Baik pankreatitis dan penyakit kuning, dapat menjadi penyakit serius yang mengancam jiwa.

Dalam kasus yang jarang terjadi, batu empedu juga bisa masuk ke usus dan menyebabkan penyumbatan, yang berarti makanan tidak bisa masuk.

Apabila hal ini terjadi, pasien akan mengalami sakit perut dan muntah yang juga bisa menjadi kondisi serius.

Dengan demikian, batu empedu adalah kondisi yang tak layak disepelekan, sehingga perlu dikonsultasikan dengan dokter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com