Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Makanan yang Mengandung Kolesterol Tinggi

Kompas.com - 09/01/2021, 12:08 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Kolesterol adalah lemak berwarna kekuningan dan berbentuk seperti lilin yang dapat diproduksi oleh tubuh, terutama di dalam organ hati dan diperoleh dari asupan makanan.

Kolesterol selama ini kerap dianggap sebagai zat jahat penyebab timbulnya berbagai penyakit berbahaya, termasuk penyakit jantung koroner dan penyakit stroke.

Padahal tidak demikian apabila kadar kolesterol darah dalam kondisi normal, yaitu kurang lebih 200 mg/dl.

Baca juga: Berapa Kadar Kolesterol Normal dalam Darah?

Kolesterol merupakan komponen penting dari setiap sel dalam tubuh, yakni memberikan kekuatan dan fleksibilitas membran sel.

Di dalam tubuh, kolesterol di antaranya memiliki sejumlah fungsi berikut:

  • Memainkan peran penting dalam produksi sejumlah hormon, seperti hormon seks, hormon korteks, dan hormon adrenalin
  • Memiliki peran penting dalam produksi vitamin D
  • Berperan penting dalam produksi garam empedu yang diperlukan untuk membantu usus menyerap lemak atau mencerna lemak

Jadi, jika takarannya pas atau normal, kolesterol adalah lemak yang berperan penting dalam tubuh.

Tapi, jika kadarnya terlalu banyak, kolesterol dalam aliran darah justru bisa berbahaya bagi tubuh.

Karena tidak dapat bercampur dengan baik dengan cairan (darah), kolesterol diangkut oleh partikel yang disebut lipoprotein, termasuk low-density lipoprotein (LDL) dan high-density lipoprotein (HDL).

Baca juga: 8 Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Tak Disadari

LDL sering disebut sebagai "kolesterol jahat" karena dikaitkan dengan penumpukan plak di arteri.

Sementara, HDL sering disebut sebagai “kolesterol baik" karena bisa membantu mengeluarkan kelebihan kolesterol dari tubuh.

Saat mengonsumsi kolesterol ekstra, tubuh seseorang sebenarnya akan mengimbanginya dengan mengurangi jumlah kolesterol yang dibuat secara alami.

Begitu juga sebaliknya. Ketika asupan kolesterol makanan rendah, tubuh dapat meningkatkan produksi kolesterol untuk memastikan selalu ada cukup zat penting ini.

Tapi, kelompok orang tertentu mungkin sensitif terhadap kolesterol makanan. Hal tersebut dapat menyebabkan seseorang mengalami peningkatan kolesterol.

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan orang tidak perlu menghindari diet kolesterol, perlu diingat bahwa tidak semua makanan yang mengandung kolesterol itu sehat.

Baca juga: 8 Makanan Penurun Kolesterol untuk Cegah Penyakit Jantung Koroner

Berikut ini adalah beberapa pilihan makanan yang mengandung kolesterol tinggi yang bisa jadi sehat untuk dimakan maupun sebaiknya dihindari:

1. Telur

Telur adalah salah satu makanan paling bergizi yang bisa Anda makan.

Melansir Health Line, telur juga kebetulan termasuk makanan tinggi kolesterol, dengan satu telur besar dapat menghasilkan 211 mg kolesterol atau 70 persen dari jumlah kebutuhan kolesterol harian yang disarankan sebesar 300 mg per hari.

Orang sering menghindari telur karena takut dapat menyebabkan kadar kolesterol dalam darah melonjak.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa telur tidak berdampak negatif terhadap kadar kolesterol dan bahwa makan telur utuh bahkan dapat menyebabkan peningkatan kolesterol baik atau HDL pelindung jantung.

Selain kaya akan kolesterol, telur merupakan sumber protein yang sangat mudah diserap dan sarat dengan nutrisi bermanfaat seperti vitamin B, selenium dan vitamin A.

Penelitian telah menunjukkan bahwa makan 1-3 telur per hari sangat aman untuk orang sehat.

Baca juga: 11 Kandungan Gizi dalam Telur Ayam dan Manfaatnya Bagi Tubuh

2. Keju

Satu porsi keju 1 ons (28 gram) sanggup menyediakan 27 mg kolesterol atau sekitar 9 perse dari jumlah kebutuhan kolesterol harian.

Meskipun keju sering dikaitkan dengan peningkatan kolesterol, beberapa penelitian menunjukkan bahwa keju berlemak penuh tidak berdampak negatif pada kadar kolesterol.

Sebuah studi 12 minggu pada 162 orang menemukan bahwa asupan tinggi 80 gram atau sekitar 3 ons keju penuh lemak per hari tidak meningkatkan kolesterol jahat atau LDL, dibandingkan dengan jumlah yang sama dari keju rendah lemak atau jumlah yang sama kalori dari roti dan selai. Penelitian ini telah diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada 2016.

Jenis keju berbeda dalam kandungan nutrisinya, tetapi sebagian besar keju menyediakan kalsium, protein, vitamin B dan vitamin A dalam jumlah yang baik.

Karena keju tinggi kalori, pertahankan ukuran porsi yang disarankan, yaitu 1–2 ons sekali waktu untuk menjaga porsinya tetap terkendali.

Baca juga: 17 Makanan yang Mengandung Protein Tinggi

Halaman Berikutnya
Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau