Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Bau Vagina dan Artinya Bagi Kesehatan Reproduksi Wanita

Kompas.com - 14/03/2021, 12:01 WIB
Mahardini Nur Afifah

Penulis

KOMPAS.com - Vagina wanita dapat mengeluarkan bau yang berbeda-beda setiap saat.

Perubahan bau pada vagina wanita dapat dipengaruhi kebersihan, siklus haid, kondisi tubuh, sampai masalah kesehatan.

Dilansir dari Healthline, vagina baunya berubah-ubah lantaran area kewanitaan menjadi rumah bagi miliaran bakteri.

Bakteri ini ada yang bermanfaat bagi tubuh, dan sebagian lainnya menyebabkan penyakit.

Baca juga: Varises Vagina: Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Selain itu, selangkangan di dekat vagina memiliki banyak kelenjar keringat. Kondisi ini membuat vagina rentan mengeluarkan bau atau aroma tertentu.

Berikut penjelasan lebih lanjut beberapa penyebab bau vagina dan artinya bagi kesehatan reproduksi wanita.

1. Penyebab vagina bau asam

Vagina bau asam umumnya normal. Aroma asam ini mirip dengan makanan yang difermentasi seperti yogurt atau roti.

Penyebab vagina bau asam atau kecut ini dipengaruhi kadar keasaman (pH) vagina yang cenderung asam.

Vagina normal memiliki pH antara 3,8 sampai 4,5. Hal itu dipengaruhi keberadaan bakteri baik lactobacilli yang melindungi tubuh dari pertumbuhan berlebih bakteri jahat.

Baca juga: Penyebab Benjolan di Vagina dan Cara Menghilangkannya

2. Penyebab vagina bau mirip logam

Bau vagina terkadang mirip logam tembaga. Kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan.

Alasan kenapa vagina bau mirip logam bisa berasal dari darah saat haid atau menstruasi.

Darah umumnya mengandung zat besi yang aromanya mirip logam. Selama haid, darah dan jaringan pelapis rahim meluruh keluar melalui vagina.

Selain itu, bau vagina mirip tembaga juga bisa berasal dari cairan kewanitaan yang bertemu dengan air mani saat berhubungan seks.

Air mani dapat mengubah tingkat kadar keasaman vagina dan menyebabkan vagina bau logam.

3. Penyebab vagina bau manis

Bau vagina terasa manis umumnya juga bukan masalah kesehatan yang perlu dikhawatirkan.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau