Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/03/2021, 08:01 WIB

KOMPAS.com - Pneumonia bilateral adalah peradangan serius yang bisa mencederai paru-paru.

Jenis pneumonia ini dapat menyerang kedua bagian paru-paru dan membuat jaringan di sekitar kantung udara organ vital ini mengalami iritasi.

Akibatnya, kantong udara kecil di paru-paru bisa terisi nanah atau cairan lainnya.

Pneumonia bilateral parah dapat memicu terbentuknya bekas luka. Kondisi ini membuat jaringan paru-paru menjadi kaku, sesak napas, sampai gagal napas.

Baca juga: Apakah Mungkin Menderita Pneumonia Tanpa Demam?

Gejala pneumonia bilateral

Melansir Medical News Today, gejala pneumonia bilateral kerap mirip dengan penyakit lain, antara lain:

  • Demam tinggi, badan menggigil, dan gemetaran
  • Batuk kering atau berdahak parah
  • Sesak napas
  • Susah bernapas
  • Kelelahan
  • Dada terasa sakit saat digunakan untuk batuk dan bernapas
  • Mual, muntah, atau diare

Setiap orang yang mengalami gejala pneumonia bilateral wajib berkonsultasi ke dokter agar tidak terjadi komplikasi.

Komplikasi pneumonia bilateral menyebabkan infeksi parah, abses paru-paru, penumpukan cairan di paru-paru, gagal ginjal, sampai gagal napas.

Baca juga: Apakah Pneumonia Menular?

Penyebab pneumonia bilateral

Dilansir dari WebMD, penyebab pneumonia bilateral utamanya berasal dari infeksi virus dan bakteri, antara lain:

  • Infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19
  • Infeksi virus influenza
  • Infeksi bakteri Streptococcus pneumonia
  • Infeksi respiratory syncytial virus (RSV)

Di beberapa kasus yang jarang terjadi, penyakit ini juga bisa disebabkan infeksi jamur.

Baca juga: 5 Cara Mencegah Pneumonia yang Rentan Serang Anak-anak dan Lansia

Ada beberapa faktor risiko kenapa beberapa orang rentan terkena pneumonia bilateral, yakni:

  • Punya daya tahan tubuh lemah
  • Usia di atas 65 tahun
  • Bayi
  • Gizi buruk
  • Perokok
  • Punya penyakit paru-paru seperti asma, PPOK, dan fibrosis kistik
  • Penderita penyakit kronis
  • Penderita infeksi saluran pernapasan atas

Baca juga: Kenali Penyebab Penyakit Emfisema yang Bisa Merusak Paru-paru

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+