KOMPAS.com - Tak hanya pria, wanita juga bisa mengalami penurunan libido atau gairah seksual.
Biasanya, hal ini terjadi saat terjadi perubahan besar dalam hidup seperti kehamilan, menopause, atau didiagnosis mengalami penyakit tertentu.
Selain itu, beberapa obat yang digunakan untuk gangguan mood juga dapat menyebabkan rendahnya gairah seks pada wanita.
Baca juga: Mengenal Vaksin TBC Bill Gates yang Akan Uji Coba di Indonesia
Jika penurunan gairah seks terjadi berlarut-larut hingga memicu stres, anda bisa saja mengalami hypoactive sexual desire disorder.
Ada banyakhal yang memicu hypoactive sexual desire disorder. Berikut berbagai penyebabnya:
Meskipun hasrat seksual yang berfluktuasi adalah hal yang normal, hypoactive sexual desire disorder bisa memicu kurangnya hasrat seksual wanita selama enam bulan atau lebih.
Baca juga: BCG Tak Lagi Cukup, Ini Alasan Vaksin M72 Dibutuhkan untuk Atasi Tuberkulosis
Ada berbagai metode yang digunakan untuk mengobati hypoactive sexual desire disorder.
Untuk menemukan pengobatan yang tepat, kuncinya adalah memahami penyebab yang mendasari gejala Anda.
Dokter biasanya akan bertanya apakah Anda sedang minum obat tertentu. Sebab, obat-obatan tertentu dapat berdampak negatif pada gairah seks.
Baca juga: Fokus Yayasan Bill Gates dalam Peningkatan Kesehatan di Indonesia
Misalnya, beberapa antidepresan dapat menyebabkan penurunan gairah seks.
Dalam kasus seperti itu, dokter mungkin menyarankan resep dengan efek samping yang lebih sedikit.
Namun, jangan berhenti minum antidepresan tanpa persetujuan dokter.
Baca juga: Pengaruh Teman Sebaya Jadi Penyebab Remaja Sulit Berhenti Merokok
Jika gejala terjadi karena gangguan emosional, dokter mungkin menyarankan konseling.
Jika penyebabnya adalah kadar estrogen yang menurun, biasanya dokter akan memberikan terapi esterogen.
Dokter juga bisa merekomendasikan penggunaan krim, supositoria, atau cincin untuk estrogen di vagina.
Baca juga: Apakah Kita Kelinci Percobaan Vaksin TB Bill Gates? Ini Sang Peneliti…