Angioplasti koroner adalah salah satu cara mengobati penyakit jantung koroner dengan fokus membantu meningkatkan pasokan darah ke jantung.
Prosedur medis ini dilakukan dengan menggunakan balon khusus yang ditiupkan perlahan-lahan ke arteri koroner.
Setelah itu, arteri tersebut dipasangi jaring baja tahan karat yang disebut stent. Dengan begitu, darah bisa mengalir kembali secara normal.
Baca juga: 6 Jenis Penyakit Jantung dan Ciri-cirinya
Operasi bypass koroner ditujukan untuk mengatasi penyakit jantung koroner yang tidak bisa ditangani angioplasti dan stent atau prosedur lainnya.
Prosedur medis ini dilakukan dengan membuat jalur pintas baru pengganti pembuluh darah arteri koroner yang tersumbat dengan pembuluh darah dari kaki, lengan, atau dada.
Dengan operasi bypass koroner, aliran darah ke jantung yang sebelumnya terhambat bisa kembali normal.
Transplantasi jantung adalah tindakan medis yang dilakukan dengan mengganti jantung yang rusak dengan jantung yang sehat dari pendonor.
Orang yang akan menjalani transplantasi jantung membutuhkan donor organ jantung pas dari orang yang telah meninggal dunia.
Operasi transplantasi jantung umumnya direkomendasikan bagi penderita gagal jantung parah yang sudah tidak merespons perawatan medis lainnya.
Baca juga: 7 Perbedaan Gejala Penyakit Jantung pada Wanita dan Pria
ICD atau implantable cardioverter defibrillator adalah perangkat kecil yang digunakan untuk mengobati penyakit jantung aritmia.
Umumnya, dokter menyarankan pemasangan defibrilator untuk penderita gangguan irama jantung yang rentan terkena serangan jantung.
Alat ini bekerja dengan mengirimkan denyut listrik untuk mengatur irama jantung yang tidak normal.
Alat pacu jantung adalah perangkat listrik kecil yang dipasang di dada atau perut.
Alat ini digunakan untuk mengatasi gangguan irama jantung jenis bradikardia atau detak jantung terlalu lambat.
Alat pacu jantung bekerja dengan mengirimkan sinyal listrik agar jantung bisa berdetak dengan ajek.