KOMPAS.com - Hipotiroid adalah kondisi saat tubuh tidak bisa menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah yang cukup.
Tiroid adalah kelenjar kecil berbentuk mirip kupu-kupu di bagian depan leher.
Kelenjar ini berfungsi untuk mengatur penggunaan energi, mengontrol detak jantung, sampai sistem pencernaan.
Saat tubuh kekurangan hormon tiroid, beberapa fungsi organ tubuh bisa melambat.
Baca juga: 12 Gejala Hipotiroid yang Perlu Diwaspadai
Dilansir dari Healthline, gejala hipotiroid bisa berbeda-beda tergantung tingkat keparahan penyakit, antara lain:
Baca juga: Kenali Gejala Hipotiroid pada Bayi, Anak, dan Orang Dewasa
Gejala hipotiroid tersebut munculnya tidak berbarengan, tapi bertahap selama bertahun-tahun.
Untuk mengetahui dengan pasti seseorang punya gangguan hipotiroid atau tidak, konsultasikan ke dokter jika ada gejala di atas.
Jika ada dugaan gangguan kelenjar tiroid, dokter akan merekomendasikan tes darah untuk mengukur kadar hormon TSH dan hormon tiroksin.
Setelah diketahui diagnosis dengan pasti, dokter baru merekomendasikan terapi obat hipotiroid.
Baca juga: 10 Jenis Penyakit yang Menyerang Kelenjar Tiroid
Dilansir dari NHS, kelenjar tiroid yang kurang aktif biasanya diobati dengan minum obat hipotiroid berupa tablet pengganti hormon tiroksin yang disebut levothyroxine.
Untuk menentukan dosis levothyroxine, pengidap hipotiroid akan menjalani tes darah sembari minum obat hipotiroid ini selama beberapa waktu.
Biasanya, terapi obat hipotiroid ini dimulai dari dosis yang rendah, lalu dosisnya dinaikkan secara bertahap sembari melihat respons tubuh.
Setelah dosisnya tepat, pengidap dapat merasakan gejala hipotiroidnya berkurang.
Ketika pengobatan sudah berjalan selama setahun, pengidap hipotiroid akan kembali menjalani tes darah untuk memantau kadar hormon tiroidnya.
Jika tes darah menunjukkan tiroid kurang aktif tapi gejala hipotiroid minim, dokter biasanya tidak merekomendasikan perawatan khusus.
Dokter hanya memantau kadar hormon tiroid selama beberapa bulan dan baru meresepkan levothyroxine jika gejala penyakit muncul.
Baca juga: 10 Gejala Kelenjar Tiroid Bermasalah, Tak Hanya Benjolan di Leher
Jika Anda disarankan minum obat tiroid levothyroxine, pastikan untuk minum satu tablet di waktu yang sama setiap hari.
Dokter biasanya menganjurkan penderita hipotiroid minum obatnya di pagi hari, tapi beberapa pasien lebih nyaman minum obat ini di malam hari.
Efektivitas obat ini sangat sensitif dengan obat, suplemen, makanan, atau minuman tertentu.
Jadi, minum levothyroxine disarankan dengan air putih dalam kondisi perut kosong. Setelah minum obat ini, Anda baru diperbolehkan makan 30 menit kemudian.
Apabila suatu hari pengidap hipotiroid lupa minum obat ini sesuai jadwal, segera minum obat hipotiroid ini ketika ingat. Dengan catatan, beda waktunya hanya beberapa jam.
Jika telatnya terlalu lama, lewati dosis hari itu dan minum dosis berikutnya di jadwal yang sudah ditentukan, kecuali atas petunjuk dokter.
Gangguan tiroid membutuhkan terapi obat sumur hidup. Jadi, pengidap biasanya perlu minum obat hipotiroid seumur hidup.
Baca juga: Bagaimana Gangguan Tiroid bisa Memengaruhi Penyakit Jantung?
Melansir Mayo Clinic, obat hipotiroid umumnya tidak menyebabkan efek samping apabila digunakan dalam dosis yang tepat.
Selain itu, hindari sembarangan setop minum obat ini kendati tubuh sudah terasa lebih enak.
Konsumsi obat hipotiroid yang dosisnya berlebihan dapat menyebabkan efek samping:
Jika pengidap hipotiroid memiliki penyakit jantung koroner atau kondisi hipotiroid cukup parah, dokter biasanya akan meninjau ulang pemberian obat ini.
Baca juga: Penyebab Susah Hamil bisa Karena Gangguan Tiroid, Kenapa Begitu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.