Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/03/2021, 06:10 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Ada dua jenis diabetes yang sering dialami banyak orang, yakni diabetes tipe 1 dan tipe2.

Kedua jenis diabetes tersebut merupakan penyakit kronis yang memengaruhi cara tubuh mengatur gula darah atau glukosa.

Glukosa adalah bahan bakar yang memberi makan sel-sel tubuh.

Baca juga: Demi Kesehatan Fisik dan Mental, Berikut 5 Cara Redakan Stres

Lalu apa beda diabetes tipe 1 dan tipe 2?

Beda diabetes tipe 1 dan tipe 2 terletak pada kondisi insulin penderitanya.

Pada penderita diabetes tipe 1, tubuh tidak dapat memproduksi insulin. Sementara itu, tubuh penderita diabetes tipe 2 tidak bisa merespon insulin dengan baik atau tidak menghasilkan cukup insulin.

Kedua jenis diabetes ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi secara kronis.

Gejala

Jika tida dikelola dengan baik, diabetes tipe 1 dan 2 bisa menimbulkan gejala berikut:

  • sering buang air kecil
  • merasa sangat haus dan banyak minum
  • merasa sangat lapar
  • merasa sangat lelah
  • memiliki penglihatan kabur
  • mengalami luka atau luka yang tidak sembuh dengan baik.

Orang dengan diabetes tipe 1 dan tipe 2 juga mungkin mengalami fluktuasi emosi, perubahan suasana hati, dan penurunan berat badan tanpa sebab.

Menurut data American Diabetes Association (ADA) penderita diabetes tipe 1 dan 2 juga bisa mengalami mati rasa dan kesemutan di tangan atau kaki.

Manajemen glukosa yang baik secara signifikan mengurangi risiko timbulnya mati rasa dan kesemutan pada seseorang dengan diabetes tipe 1.

Meskipun banyak dari gejala diabetes tipe 1 dan tipe 2 sama, gejala tersebut menyerang dengan cara berbeda.

Penderita diabetes tipe 2 biasanya tidak akan mengalami gejala selama bertahun-tahun.

Gejalanya seringkali berkembang perlahan-lahan seiring waktu.

Beberapa orang dengan diabetes tipe 2 tidak memiliki gejala sama sekali dan tidak menemukan kondisi tersebut sampai komplikasi muncul.

Sementara itu, gejala diabetes tipe 1 berkembang dengan cepat, biasanya selama beberapa minggu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau