KOMPAS.com - Penyakit jantung koroner menyebabkan kematian terbesar karena penanganan yang terlambat.
Sebab, penyakit ini seringkali terdiagnosis ketika gejala telah berkembang dan memengaruhi seluruh tubuh.
Jantung koroner terjadi karena penebalan dan penyempitan arteri koroner.
Akibatnya, aliran darah dan oksigen yang membawa nutrisi ke jatung terhambat. Tentu saja hal ini bisa membawa konsekuensiserius bagi tubuh.
Baca juga: Mengenal Beda Diabetes Tipe1 dan Tipe 2
Tanpa aliran darah yang cukup, tubuh bisa mengalmai sesak atau nyeri di dada.
Seiring waktu, jantung harus bekerja lebih keras, yang memicu terjadinya gagal jantung atau aritmia.
Arteri yang rusak juga dapat menyebabkan penyumbatan atau pembekuan darah di seluruh tubuh, yang bisa memicu serangan jantung.
Menurut ahli jantung dari Johns Hopkins Ciccarone Center, Seth Martin, penyakit jantung koroner berkembang secara perlahan.
"Jadi, Anda bisa melakukan pencegahan sebelum terjadi komplikasi serius," tambah dia.
Cara utama untuk mencegah penyakit jantung koroner adalah dengan mengendalikan faktor risikonya.
“Idealnya, kebiasaan pencegahan dimulai sejak dini yang dilanjutkan sepanjang hidup,” kata Bill McEvoy, dari Pusat Pencegahan Penyakit Jantung Johns Hopkins Ciccarone.
Berikut cara mencegah penyakit jantung koroner:
Merokok dapat meningkatkan tekanan darah dan membuat Anda berisiko lebih tinggi terkena serangan jantung dan stroke.
Jika Anda merokok, segera hentikan kebiasaan tersebut.
Anda dapat berbicara dengan penyedia layanan kesehatan untuk mendapatkan cara terbaik untuk berhenti merokok.